"Jika kami hanya bisa meraih kemenangan 1-0 sepanjang musim, itu tak masalah. Perlu diingat kami kerap memainkan pemain-pemain muda di bawah 19 tahun dan 23 tahun."
"Meski begitu kami berhasil mencatat dua kali clean sheet melawan Persib Bandung dan sekarang Madura United. Mana ada tim lain yang banyak memainkan pemain muda seperti kami," ujarnya percaya diri.
Soal tren produktivitas mencetak gol yang berkurang dibanding musim lalu, pelatih berpaspor Skotlandia punya alasan.
Bhayangkara baru mencetak 14 gol dari 13 laga, minus 4 gol dibanding musim lalu yang sanggup menjaringkan bola 18 kali dengan jumlah laga yang sama.
"Ini adalah The New Bhayangkara FC, kami adaptasi karena lawan pasti sudah mengetahui kekuatan kami sebagai juara bertahan. Kami harus adaptasi mencari cara lain untuk tetap menang," tutur eks pelatih timnas Filipina.
(Baca Juga: Siapkan Wajah Baru, Pemain Asal Argentina dan Brasil Masuk Radar PSMS Medan)
"Musim lalu, Ilham Udin adalah senjata kami, dia bisa menjadi senjata rahasia saat perandingan sudah terbuka. Juga masih ada Evan Dimas yang selalu mendominasi di lini tengah."
"Sekarang kami harus konsentrasi bertahan, jangan lupa juga menyerang untuk memenangi laga. Tetapi intinya ini adalah tim yang sama, pelatihnya sama, maka idenya juga masih sama," ucapnya menerangkan.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar