Sebelumnya, ada kabar yang menyebutkan bahwa keterlambatan gaji pemain Laskar Wong Kito itu dikarenakan faktor Presiden Sriwijaya FC, Dodi Alex Noerdin, kalah dalam perhitungan cepat beberapa lembaga survei Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan.
Kabar lainnya, keterlambatan gaji itu juga dikarenakan faktor sponsor.
RD tidak ingin sepak bola dicampuradukkan dengan politik yang saat ini dialami oleh Dodi Alex Noerdin.
Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tak menampik fakta bahwa ada pemain mereka yang bersikap berlebihan pada turnamen Blibli Indonesia Open 2018. https://t.co/UYGLvKQ4ZS
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 9, 2018
Mantan pelatih Persija itu menginginkan sepak bola bisa tetap berjalan tanpa harus diikuti oleh politik.
"Saya yakin sepak bola tetap akan mendapatkan tempat tersendiri di antara kepentingan politik. Tapi di luar itu memang ada yang mempolitisasi sepak bola," kata RD.
"Selamanya sepak bola akan tetap berdiri lurus tegak tidak masuk telalu jauh," kata RD menambahkan.
(Baca Juga: Saddil Ramdani Absen Saat Indonesia Lawan Thailand di Piala AFF U-19)
Ia juga yakin manajemen Sriwijaya FC akan bersikap profesional kepada pemain.
"Saya berharap apa pun hasil dari pemilihan umum ini untuk kebaikan masyarakat Sumatera Selatan," kata RD.
"Saya berharap pemain tetap tenang karena mereka memiliki kontrak kerja. Di disitulah pertanggungjawaban kepada kontrak yang ditandatangani," tutur RD.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar