Hal ini diakui sendiri oleh pelatih mereka, Simon McMenemy.
"Kami sudah tahu hal seperti ini bakal terjadi, tekanan bakal terjadi. Anak-anak sudah tahu. Ketika laga dimulai, salah satu spanduk terangkat, itu kurang disukai pemain dan ofisial," ujar Simon, lansir BolaSport.com dari Tribun Bali.
(Baca juga: Update Transfer Liga 1 2018 - Tanpa Ahn Byung-keon di Putaran Kedua, Bali United Segera Datangkan Bek Pengganti)
Spanduk dan chant-chant yang bernada menekan mental Bhayangkara FC, masih menurut pelatih asal Inggris itu, dinilai cukup ampuh menaikkan motivasi anak-anak asuhannya.
"Itu tambahan motivasi bagi anak-anak untuk meraih kemenangan," ujarnya, menambahkan.
(Baca juga: Kalah Telak di Kandang, Warnai Debut Andres Iniesta di Liga Jepang)
Di akhir, meskipun mengaku 'terganggu' dengan apa yang dilakukan publik Bali, tetapi ia tetap menghormati dan menghargai mereka.
Menurut Simon, hal itu masih dalam batas kewajaran dalam sebuah rivalitas sepak bola.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar