Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, menyebutkan dampak buruk yang dapat diterima sepak bola Indonesia jika situasi ini terus berlarut-larut.
Seusai latihan di Gelora Trisakti, Legian, Bali pada Kamis (27/9/2018), Widodo C Putro khawatir para sponsor di klub masing-masing bakal segera angkat kaki.
Kekhawatiran pria yang akrab disapa WCP itu terkait putaran roda kompetisi yang tengah dihentikan pasca-insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat.
Menurut Widodo, jika sponsor benar-benar pergi dari sepak bola Indonesia, olahraga ini bakal masuk ke kondisi kritis.
"Khawatir saja, kalau sponsor pergi, matilah sepak bola kita. Habislah sepak bola kita. Ini naluri saya sebagai orang yang telah berkecimpung dalam sepak bola selama 20 tahun," kata WCP, kutip BolaSport.com dari Tribun Bali.
(Baca juga: 5 Opsi Sanksi untuk Persib Bandung dan Persija Jakarta, Salah Satunya Degradasi)
Menurutnya, jika kondisi ini terus tidak menentu, sponsor satu per satu akan menghentikan kerja sama dengan klub.
Hal ini lantaran klub tidak kredibel lagi di mata sponsor.
"Karena yang saya cemasi adalah kredibilitas klub di mata sponsor. Begitu kredibilitas klub tidak bagus di mata sponsor, dan sponsor tidak mau sponsori klub masing-masing. Kita akan tertinggal jauh dari negara lain. Imbas akan besar di sepakbola kita," tuturnya.
Kendati demikian, pria asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut amat menghormati kebijakan yang telah ditetapkan oleh stakeholder sepak bola Indonesia tersebut.
(Baca juga: Direktur Utama Persija Mengharap Peran Pemerintah untuk Redakan Ketegangan di Medsos)
Namun, ia juga berharap situasi ini tidak berlangsung lama.
"Saya hanya hormati setiap keputusan federasi, tapi jangan lama-lama," ujarnya menambahkan.
Piala Asia U-16 - Rekam Jejak Calon Lawan Indonesia di Perempat Final, Siapa yang Harus Ditakuti? https://t.co/D6yPCDwslH
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 28, 2018
Penghentian Liga 1 2018 sendiri lantaran seorang The Jak Mania meregang nyawa sebelum laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018).
Kejadian itu menyedot perhatian seluruh elemen sepak bola tanah air, termasuk negara dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
(Baca juga: Riko Simanjuntak Tanggapi Situasi Sepak Bola Indonesia: Karena Ulah Kemarin, Semua Kena Imbas)
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar