Melalui akun Twitter pribadinya, Andie Peci mengunggah potongan video perobekan bendera.
"Ku tak marah simbol Persebaya disobek dalam pertandingan resmi. Ku maklumi, karena yang menyobek itu merasa hidupnya masih di zaman komunal primitif. Belum juga sampai zaman perbudakan, apalagi zaman pertanian dan industri," tulis Andie Peci di Twitter.
(Baca Juga: Mario Gomez Kecewa Persib Main di Batakan, 2 Stadion Ini Jadi Idamannya)
Ku tak marah simbol Persebaya di sobek dlm pertandingan resmi
Ku maklumi;
Krn yg nyobek itu merasa hidupnya msh di zaman komunal primitifBelum jg nyampe zaman perbudakan
— Andie Peci (@AndiePeci) October 6, 2018
apalagi zaman pertanian & industri pic.twitter.com/VYcpHjWzvc
Beruntung aksi penyobekan bendera tersebut tak berlangsung lama, oknum suporter itu langsung diamankan para pemain Arema yang masih berada di lapangan.
Andie Peci juga menyayangkan masih ada suporter yang menyanyikan lagu bernada rasialis pada laga Arema vs Persebaya.
Padahal, saat Liga 1 dihentikan pekan lalu, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia sudah melarang suporter untuk menyanyikan chant yang bernada menyerang.
"Saya kira semua sepakat ya karena ini ujung dari sebuah upaya bahwa siklus pemberian sanksi terhadap aksi rasis setelah pertandingan selesai tidak efektif," kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, soal alasan aturan tersebut dibuat.
(Baca Juga: Partai Liga 3 Ricuh, Pemain Baku Hantam hingga Hakim Garis yang Dikeroyok)
Menurut Andie, suporter yang menyanyikan lagu rasis di laga Arema vs Persebaya tak bisa belajar dari pengalaman masa lalu.
Rivalitas antartim nyatanya baru saja menelan korban jiwa dari anggota The Jak Mania, Haringga Sirla, yang dikeroyok oknum Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | twitter.com |
Komentar