Sepak bola Indonesia mulai diakui di kancah internasional. Baru-baru ini, Federasi Sepak bola Asia (AFC) bersama Sport Industry Awards (SPIA) menyertakan GO-JEK Liga 1 2018 sebagai salah satu dari 10 kandidat peraih penghargaan Best Developing Football League of the Year 2018.
Negara-negara lain yang liga domestiknya masuk nominasi kategori ini yaitu Bhutan, Filipina, Guam, India, Kirgistan, Singapura, Tajikistan, Vietnam, dan Yordania.
Penilaian AFC dan SPIA berdasarkan 11 poin, di antaranya manajemen, administrasi, finansial, kompetisi, promosi, dan komunikasi-publikasi.
Nantinya, AFC dan SPIA akan merampingkan nominasi menjadi tiga nomine untuk menerima undangan resmi serta menghadiri acara puncak bertajuk SPIA Conference & Awards 2018 yang akan berlangsung di Bangkok pada 19-20 November mendatang.
Baca juga:
- Jadwal Lengkap dan Siaran Langsung Liga 1 2018 Pekan Ke-26
- Tembus Rp 13 Miliar, Ini Pemain Termahal Liga 1 2018, Siapa Dia?
Liga 1 memang memperlihatkan kemajuan signifikan dalam berbagai aspek, terutama penerapan kebijakan strategis yang berdampak langsung kepada peningkatan kualitas kompetisi, terutama musim ini.
Bahkan GO-JEK Liga 1 2018 bisa mengklaim sebagai kompetisi domestik paling ketat dalam sejarah.
Ada beberapa indikator pendukung klaim ini. GO-JEK Liga 1 2018 tinggal sembilan pekan lagi, tapi tanda-tanda klub mana yang menjadi kandidat terkuat juara di akhir musim sama sekali belum bisa terlihat secara jelas.
Mengapa begitu? Tentu saja karena jarak poin antarklub amat rapat. Klub mana pun dapat terjun bebas atau melesat jauh setiap pekannya tergantung hasil terkini yang mereka peroleh.
Tak ada jaminan klub papan atas bisa dengan mudah menggilas penghuni papan bawah.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | PT LIB |
Komentar