Oleh karenanya, andai ia kembali tak mampu memberikan hasil maksimal kepada Persebaya pada laga kontra Persib nanti, tentu reputasi Djanur sebagai pelatih kawakan bakal dipertanyakan.
Namun, juru racik yang pernah membawa PSMS Medan promosi ke Liga 1 ini mengakui jika datang sebagai pelatih pengganti akan selalu tidak mudah bagi tiap pelatih.
(Baca juga: Mario Gomez Akhirnya Setujui Langkah yang Diambil Komdis PSSI)
“Banyak pelatih yang masuk menggantikan pelatih lama dalam tim saat kompetisi sudah berjalan, bahkan di akhir. Ini tentu jadi kesulitan tersendiri, bukan untuk saya saja," kata Djanur, kutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Kemudian, ia mengambil contoh kasus serupa yang juga menimpa koleganya sesama pelatih lokal.
Alasan CEO Bali United Berharap Persib Bandung Kembali 'Pulang' ke Pulau Dewata setelah Tandang ke Makassar https://t.co/CeKaTNAcrk
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 19, 2018
"Ada Rahmad Darmawan bersama Mitra Kukar dan Nil Maizar bersama PS Tira. Tidak mudah, karena butuh proses adaptasi,” ujarnya menambahkan.
Terlebih, pria 53 tahun ini mengungkapkan bahwa khususnya Persebaya, kondisi tim semakin menyulikan dirinya untuk segera keluar dari situasi ini.
“Untuk saya di luar dugaan pemain pilar mengalami cedera jadi kendala. Boleh dikatakan butuh kerja keras angkat tim ini,” ucap Djanur mengakhiri.
(Baca juga: Essien Belum Ingin Gantung Sepatu)
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar