Pentolan bonek, Andie Peci, berharap Persebaya Surabaya dapat mewakili aspirasi sebagian rakyat Indonesia yang menginginkan pergantian Ketua Umum PSSI melalui gerakan #EdyOut.
Pentolan bonek Andie Peci melalui akun Twitternya, berharap Persebaya Surabaya dapat menjadi pelopor gerakan #EdyOut.
Andie Peci meminta Persebaya menggandeng klub-klub lain yang memiliki suara di PSSI.
Nantinya, menurut Andie Peci, suara-suara itu bisa digunakan untuk menggantikan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dengan figur yang baru.
Harapan Andie Peci tersebut muncul seiring banyaknya netizen yang menggaungkan hashtag #EdyOut sebagai bentuk protes kepada Edy Rahmayadi.
Baca Juga:
- Persija Jakarta Kembali Bermarkas di Cikarang, Teco Mengeluh
- Hasil Lengkap Drawing Piala AFC 2019, Siapa Saja Lawan Klub Indonesia?
- Berita Liga 1 - Hal yang Diwaspadai PSM Makassar dari Bali United
Protes tersebut semakin kencang berembus setelah timnas Indonesia tak berhasil menembus babak semifinal Piala AFF 2018.
Menanggapi protes itu, Andie Peci selaku pentolan bonek menyampaikan dukungannya.
"Om @persebayaupdate bikin gerakan #EdyOut bersama klub/voter-voter lainnya pasti asyik. Rakyat-nya Ketum PSSI kan para voter ya," tulis Andie Peci dalam cuitannya.
Om @persebayaupdate bikin gerakan #EdyOut bersama klub/voter-voter lainnya pasti asyikkk Rakyat-nya Ketum PSSI kan para voter yaaa....
— Andie Peci (@AndiePeci) November 21, 2018
Penggantian ketua umum memang hanya bisa dilakukan oleh pemegang suara di PSSI yang meliputi 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 8 klub Liga 4, dan 34 Asprov serta asosiasi futsal, sepak bola wanita, pelatih, dan wasit.
Prosedur pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru bisa meniru Kongres Luar Biasa 2016 ketika menetapkan Edy Rahmayadi sebagai pemenang.
Kala itu, dilansir dari Tempo, sebanyak 49 perwakilan klub dari divisi utama dan Liga Super Indonesia berkumpul untuk membentuk kelompok yang diberi nama Kelompok 85 dengan Umuh Muchtar sebagai inisiator.
Kelompok 85 itu kemudian sepakat untuk membentuk Kongres Luar Biasa bersama anggota PSSI lainnya.
"Kelompok 85 itu riak-riak dari pertemuan di Ciamis,” kata Umuh dilansir BolaSport.com dari Tempo.
(Baca Juga: Peter Butler Bongkar Rahasia Tentang Persipura, Dituduh Ingin Matikan Karir Boaz Solossa?)
"Saya waktu itu tidak siap untuk kongres luar biasa dan saya bilang jangan dulu karena tidak memenuhi persyaratan. Akhirnya saya coba-coba telepon lagi dengan mereka semua (voters), dan mereka setuju."
Tujuan Kongres Luar Biasa kala itu adalah mengganti Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti yang terjerat kasus korupsi.
Alhasil, Edy Rahmayadi yang diusung oleh Kelompok 85 sukses memenangi pemungutan suara dan menjadi Ketua Umum PSSI untuk periode 2016-2020.
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, unggul jauh dari Moeldoko yang hanya mendapatkan 23 suara.
Kini, setelah Edy Rahmayadi mendapat hujan kritikan dari pecinta sepak bola Tanah Air, Andie Peci berharap Persebaya bisa menjadi inisiator dalam pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar