"Rata-rata, pemain ditawari Rp 50 juta. Kapten kami di-WA (WhatsApp) sama agen-agennya, dari Indonesia dan bekas pemain kami juga," ucap Ucok.
(Baca juga: Semen Padang Main Rahasia Jelang Lawan PSS Sleman pada Final Liga 2 2018)
"Namanya? Wah kena undang-undang ITE, enggak ah? Saya takut. Ada namanya. Kami sudah lapor ke PSSI juga," tuturnya.
Bahkan, kapten Sriwijaya FC, Yu Hyun-koo mengaku ditawar Rp 400 juta supaya mau mengalah pada laga terakhir Liga 1 2018 kontra Arema FC.
(Baca Juga: Mantan Presiden Sriwijaya FC Blak-blakan Komentari Pengaturan Skor)
“Pertama kali kasih uang ke saya 400 juta, tetapi dia mau kasih bagi pemain lain. Kamu mau pemain siapa-siapa apakah kiper atau pemain belakang," ujar Hyun-koo.
"Saya bilang saya enggak mau. Tetapi, dia bilang ada yang mau ketemu saya. Saya juga enggak mau. Karena, saya mau bermain bola bukan saya jadi bagian mafia,” katanya.
(Baca juga: Satu Kaki Timnas Vietnam di Final Piala AFF 2018, Berkat Kemenangan Atas Tuan Rumah Filipina)
Laga terakhir kontra Arema FC sangat krusial bagi tim berjulukan Laskar Wong Kito.
Oleh sebab itu, kemenangan wajib diraih di kandang Arema FC, demi bisa bertahan di Liga 1.
(Baca juga: Timnas Malaysia Tersendat, Ini Keyakinan Mereka soal Kans ke Final Piala AFF 2018)
View this post on Instagram13 bulan tanpa pelatih kepala, perkenalkan ini pelatih anyar Timnas Amerika Serikat. . #worldcup2022
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar