"Nah sama dengan PSMS, wajar dia terdegradasi karena tidak ada yang berubah dari PSMS. Lapanganya tidak standar. Latihan mau di mana? Kebun Bunga, apa layak? Lihat Stadion Teladan, standar gak?"katanya menambahkan.
(Baca juga: Djadjang Nurdjaman Disebut Punya Andil atas Terdegradasinya PSMS Medan)
Secara langsung Sihar merujuk beragam permasalahan yang tengah dihadapi PSMS saat ini.
Dari mulai infrastruktur penunjang hingga kondisi pengelolaan tim, masih menurut Sihar, menjadi akar permasalahan yang harus segera diselesaikan.
"Coba kita lihat pengelolaan PSMS Medan. Apakah semakin bagus? Malah semakin banyak PT yang mengelolanya. Kita tidak tahu mana yang benar," tuturnya.
Sihar berharap PSMS dapat segera melakukan pembenahan dan kembali bangkit guna mengangkat marwah sepak bola di Sumatra Utara.
(Baca juga: Legenda Sepak Bola Makassar: PSM Sudah Menjadi Juara!)
Pasalnya, bila PSMS terus menerus terpuruk, bakal dan potensi sepak bola di Sumatra Utara akan layu sebelum benar-benar berkembang.
“Bakat sepakbola di Sumatera Utara ini sangat melimpah, sayang kalau tidak ada klub di Liga 1. Jadi semoga segera ada pembenahan," ucapnya.
Ayam Kinantan terdegradasi setelah hanya mampu mengoleksi 37 poin dari 34 laga.
Skuat besutan Peter Butler finis di posisi terakhir atau tangga ke-18 klasemen akhir Liga 1 2018.
(Baca juga: Appi: Setidaknya PSM Makassar Sudah Kerja Keras dan Jujur)
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | medan.tribunnews.com |
Komentar