"Namun, ketika saya ajak (tantang) untuk melakukan penyelidikan secara resmi dan membukanya kepada publik, tidak ada satu pun pihak yang menanggapi," lanjutnya.
Baca juga: PSM Gagal Juara, Suporter Kecewa pada PSSI
3/7 Beberapa waktu lalu Kaka Nyong (begitu saya biasa memanggilnya) menyampaikan pendapat, jika "(selama ini) Juara liga Indonesia sudah diatur". Semua orang pun kaget, hmmm tidak semua orang sih....
— •Bambang Pamungkas• (@bepe20) 5 Desember 2018
Pada isu suap di final Piala AFF 200, Bepe menilai isu suap tersebut terkesan diembuskan hanya sebagai alat propaganda.
Tujuannya adalah dalam rangka perebutan kursi Ketua Umum PSSI.
"Akhirnya perlahan-lahan isu suap tersebut pun menguap begitu saja. Baru suatu saat nanti akan mengemuka kembali, ketika terjadi kisruh sepak bola kita dijadikan amunisi untuk menyerang pihak-pihak tertentu," kata Bepe.
Baca juga: Persija Dituduh Juara Settingan, Ismed Sofyan Tidak Peduli
Menurut Bepe, ada kemungkinan yang terjadi dari munculnya isu-isu semacam itu. Pertama, penyuapan itu memang tidak pernah terjadi.
Kedua, ia menilai bisa jadi memang terjadi penyuapan, tetapi pihak yang mengembuskan isu tidak memiliki cukup bukti.
Ketiga, pihak yang menghembuskan isu memiliki bukti otentik. Namun, mereka tidak memiliki keberanian untuk membongkar.
Baca juga: Kembali Kritik Wasit, Mario Gomez Anjurkan Persib Bandung Pindah Liga
7/7 Ayo PSSI, ayo pemerintah ini momentum. Jangan lewatkan begitu saja. Rasanya kita semua sepakat, bahwa sepak bola Indonesia harus dikelola, dan berjalan ke arah yg lebih baik ?????
— •Bambang Pamungkas• (@bepe20) 5 Desember 2018
"Sama halnya dengan isu pengaturan juara Liga Indonesia ini. Menurut saya, ini harus segera dihentikan. Dengan cara apa? Ya harus dengan dibuktikan (dibongkar) jika memang isu tersebut benar adanya."
"Oleh siapa? Ya oleh mereka yang mengetahui dan memiliki cukup bukti tentang 'deal-deal' seperti ini, dalam hal ini tentu level 'penggede' sepak bola kita," lanjut Bepe.
Baca juga: Gede Widiade Bantah Persija Bakal Juara Liga 1 karena Settingan PSSI
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar