Pro dan kontra mengiringi rencana operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang mewacanakan untuk menggelar Liga 1 musim 2019 setelah Pemilihan Presiden (Pilpres).
Salah satu tim promosi, PSS Sleman, pun ikut menyuarakan tanggapannya terkait rencana tersebut.
Meski sampai saat ini jadwal kick off Liga 1 2019 belum juga ditentukan, namun manajer PSS Sleman, Sismantoro, berharap agar kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu bisa bergulir lebih awal.
(Baca Juga: Pemain Bhayangkara FC yang Terlibat Pengaturan Skor Akan Dibunuh Manajer)
Dari kaca mata Sismantoro, durasi kompetisi Liga 1 2019 menjadi salah satu faktor yang semestinya menjadi pertimbangan PT LIB selaku operator liga.
Pasalnya, apabila kompetisi digelar setelah Pilpres yang berlangsung pada April tahun depan, maka Liga 1 2019 baru bisa bergulir Mei.
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Satu Pemain Ingin Bertahan di Persib Bandung Meski Banjir Tawaran dari Klub-klub Liga 1
Namun demikian, Tisha belum bersedia membeberkan target tersebut sebelum pihaknya bersuara.
Hal ini pun mengalami beberapa dampak pada jadwal kompetisi. Apabila bergulir Bulan Mei dan harus berakhir pada Desember 2019, maka jadwal Liga 1 2019 akan berlangsung begitu padat.
"Kalau nanti Mei baru bergulir dan Desember selesai, artinya kompetisi hanya berlangsung sekitar tujuh bulan," kata Sismantoro, Jumat (21/12/18).
"Pasti jadwal pertandingan sangat padat dan menjadi tidak maksimal," ujarnya melanjutkan.
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Pak Sis, apabila Liga 1 2019 bergulir pada bulan Mei, maka setiap tim berpeluang untuk melakoni dua hingga laga dalam sepekan.
Menurutnya, jadwal ini dinilai tak ideal apalagi jarak yang harus ditempuh antar kontestan tim Liga 1 sangatlah jauh, dari barat (Semen Padang) hingga dua tim di Papua (Persipura dan Perseru Serui).
"Idealnya tentu pertandingan bergulir sekali dalam sepekan. Sehingga waktu recovery para pemain lebih maksimal dan tentu semakin meningkatkan kualitas pertandingan," ujar pria yang juga Lurah Candibinangun, Pakem, Sleman, itu menjelaskan.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar