Lebih lanjut, Yeyen Tumena menyatakan McMenemy pernah diundang untuk kursus lisensi pelatih Pro AFC.
Yeyen juga memperlihatkan bukti surat undangan berkop PSSI yang dibuat pada Januari 2018.
Yeyen menilai surat tersebut tak mungkin dibuat PSSI tanpa pengecekan AFC, dan AFC juga memberikan izin atas dasar kepatutan yang bersangkutan.
Akan tetapi, saat itu McMenemy memilih tidak mengikuti kursus tersebut karena ingin fokus dengan Bhayangkara FC.
"Karena kegiatan tim Bhayangkara FC di kompetisi, dia memutuskan fokus bersama tim," lanjut Yeyen.
Menurut mantan pemain timnas Indonesia itu, tidak ada aturan yang menyatakan pelatih kepala harus memiliki lisensi A Pro.
Pasalnya lisensi minimal yang dibutuhkan hanya A AFC, sementara untuk asisten cukup B AFC.
Prestasi Simon McMenemy cukup dibilang mentereng dengan membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017.
"Dia mendapatkan kesempatan untuk menjadi pelatih timnas itu bukan dia yang minta, tapi diputuskan oleh PSSI," ucap Yeyen.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar