Manajemen Kalteng Putra terus mencari pemain-pemain berkualitas untuk bisa bersaing di Liga 1 2019.
Sebelumnya, Kalteng Putra mendekati Diego Forlan dan langsung bertemu dengan agennya.
Kedua belah pihak juga sudah sepakat terkait harga kontrak Diego Forlan yang dikabarkan menyentuh Rp 1,6 miliar permusim.
Kendati demikian, Kalteng Putra harus rela tidak mendapatkan Diego Forlan, sebab mantan pemain Manchester United itu juga dibidik oleh salah satu klub papan atas di Meksiko.
Kabar Diego Forlan belum jelas, kali ini tim promosi Liga 1 2019 itu dikabarkan juga berminat mendatangkan mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG), Loris Arnaud.
Loris Arnaud yang sempat memperkuat PSG pada musim 2007-2012 itu sebelumnya memperkuat Persela Lamongan di Liga 1 2018.
Penyerang asal Prancis itu memutuskan keluar dari Persela Lamongan setelah negosiasi dengan manajemen klub tidak berjalan mulus.
Ketertarikan Kalteng Putra untuk mendatangkan Loris Arnaud disampaikan langsung oleh agen dari pemain tersebut yakni Francis Yonga.
"Ya, Kalteng Putra sudah tertarik kepada Loris Arnaud," kata Francis Yonga.
Francis Yonga mengatakan Kalteng Putra harus bersaing dengan dua klub Liga 1 2019 untuk mendapatkan Loris Arnaud.
Pasalnya, ada Persib Bandung dan Persebaya Surabaya yang juga tertarik untuk mendatangkan pemain berusia 31 tahun tersebut.
Dari tiga klub itu, Persebaya Surabaya yang berpeluang besar untuk mendapatkan Loris Arnaud.
Sebab, pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, mengaku sangat tertarik dengan Loris Arnaud.
Baca Juga:
- Zulfiandi, Gelandang Kualitas Eropa yang Memilih Berkiprah di Indonesia
- 4 Mantan Persib Bandung yang Layak Dipulangkan ke Kota Kembang
- Bola Panas Bursa Transfer Liga 1, Destinasi Lima Bintang Masih Abu-abu
"Saya rasa Persebaya lebih agresif karena Djadjang suka gaya main Loris Arnaud. Setelah pelatih suka, Djadjang kemudian rekomendasi ke manajemen, dan manajemen komunikasi ke saya," kata Francis Yonga.
Loris Arnaud bisa saja batal ke Persebaya Surabaya.
Sebab, menurut Francis Yonga, klub-klub di Indonesia suka terlambat untuk bernegosiasi dengan pemain yang dibidiknya.
"Di Indonesia klubnya selalu terlambat dan tidak seperti di Eropa yang langsung kontrak. Mereka banyak pertimbangan, saya tidak tahu," kata Francis Yonga.
"Manajemen klub di Indonesia seperti amatir. Ada juga yang meminta tunggu kepastian jadwal, semua jadi tidak pasti karena ada faktor lain seperti jadwal, keuangan klub yang tidak sehat."
"Mereka lebih suka pakai cara last minute, kalau sudah kompetisi dekat baru mereka buru-buru. Jadi klub tidak berpikir rencana, tanda tangan pemain sejak jauh hari, itu yang saya bilang sedikit amatir," kata pria berusia 42 tahun tersebut.
Loris Arnaud saat ini sedang berada di Prancis untuk menikmati liburan.
"Meskipun sedang libur, dia tetap berkomunikasi dengan saya," kata Francis Yonga.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar