Insiden bermula saat Sigit melakukan perawatan pada Chandra Waskito yang terjatuh di lapangan.
Usai merawat pemainnya, Sigit berjalan melewati gawang tim Cilegon United dan menggoyangkan jaringnya.
Tindakan Sigit justru membuat kubu tuan rumah meradang.
Apalagi tim dalam kondisi tertinggal 1-2. Tak ayal, pemain dan ofisial Cilegon United mengeroyok Sigit.
Dia kemudian diamankan oleh panpel. Tim PSS pun membiarkan insiden itu.
“Kami mengira diamankan oleh petugas kepolisian. Tapi, dia ternyata dibawa oleh oknum panpel dan dibawa ke sebuah ruangan."
"Di situ dia dihajar habis-habisan. Ini sungguh keterlaluan. Saya sampai tak tega melihat kondisinya yang babak-belur. Dia pun menjalani visum et repertum,” tutur Rumadi.
Meski dirugikan dan mendapat teror mental dari tuan rumah, termasuk adanya aksi debus di dekat bench PSS, namun mereka tidak akan mengajukan protes. Rumadi menilai protes tidak akan berpengaruh.
“Meski demikian, kami tetap membuat laporan yang disampaikan pada pihak terkait."
"Termasuk apa yang dialami Sigit. Kondisinya sudah membaik. Tapi dia mengalami trauma psikologis. Peristiwa itu sulit dilupakannya,” ujarnya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar