Menurut Rinold, semua klub mesti mendukung penyelesaian kasus tewasnya Haringga. Selain itu, penghentian sementara Liga 1 bisa dijadikan evaluasi untuk pembenahan ke depan.
"Harus ada ketegasan tanpa harus mengorbankan klub peserta Liga 1 lainnya. Semuanya wajib berbenah menata kompetisi ke depan. Termasuk Panpel di setiap pertandingan," tambah Rinold.
Meski demikian, seperti harapan banyak pihak, PSSI juga harus memberi keputusan soal batasan waktu yang jelas agar tidak berdampak negatif kepada klub.
Apalagi keputusan ini terkait dengan organisasi seperti AFC dan FIFA.
Liga 1 2018 Dihentikan Sementara, Pengeluaran PSIS Semarang Membengkak Hingga Rp 1,2 Miliar https://t.co/7286DbPlj4
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 27, 2018
Sebelumnya, manajemen Semen Padang sempat khawatir PSSI dan Menpora akan menghentikan semua kompetisi.
"Kini kami bisa lebih fokus dan lebih berkonsentrasi menuntaskan kompetisi Liga 2. Apalagi kami bertekad untuk kembali ke Liga 1 musim depan. Dan perjuangan ke arah itu sudah tercicil dengan kepastian satu tiket ke babak delapan besar," ulas Rinold lagi.
Sementara Manajer Semen Padang, Win Benardinho mengaku sangat bersyukur dengan keputusan tersebut.
Apalagi pada saat bersamaan timnya tengah berada di Bumi Serambi Aceh untuk dua laga away; melawan Persiraja dan Aceh United.
(Baca Juga: Liga 1 2018 Libur, PSMS Medan Tetap Latihan dan Ini soal Kebijakan Gaji Mereka)
Namun sebagai insan sepak bola, Win juga mengakui kalau kasus ini merupakan hal yang cukup memprihatinkan dunia sepak bola Indonesia.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar