"Karena ada ikatan emosional dengan Arga. Saat putaran babak 8 besar Liga 2, dia ingin saya tarik untuk bermain di PSS Sleman, dan dia sudah oke," ucapnya.
Pelatih berusia 44 tahun itu menerangkan, Hendika Arga memiliki janji kepada almarhum ayahnya untuk membawa salah satu tim yang ada di Yogyakarta lolos ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Selain itu, Seto juga merasa bahwa dirinya adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas keputusan Arga untuk pensiun dini sebagai pesepakbola profesional.
"Dia katakan kepada saya bahwa ada cita-cita, keinginan dan janji kepada almarhum ayahnya untuk membawa salah satu tim yang ada di Yogyakarta lolos ke Liga 1," jelasnya.
"Dan saya menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab, karena saya Arga harus pensiun dini."
Untuk itu, Seto meminta manajemen Elang Jawa untuk tak mencoret nama Hendika Arga dari daftar skuat PSS Sleman.
Sehingga, pemain berusia 25 tahun itu tetap menjadi bagian dari Elang Jawa yang sukses merengkuh gelar juara Liga 2 2018 sekaligus promosi ke Liga 1 pada musim depan.
Baca Juga:
- PSS Sleman dan Noda Match Fixing di Balik Keberhasilan Promosi Liga 1
- Liga 1 - 5 Pemain Lokal Top yang Bakal Meramaikan Transfer Musim Depan
- Fakhri Husaini: Semua Pelatih dan Pemain Indonesia Tahu Vigit Waluyo
"Jadi saya ingin mewujudkan salah satu citacita dia. Saya juga telah mengatakan kepada pihak manajemen agar tidak mencoret nama Arga di skuat PSS," ucapnya.
"Sehingga, ia tetap menjadi bagian dari PSS Sleman yang berhasil lolos ke Liga 1. Keberhasilan ini untuk Arga, keluarganya dan mendiang ayahnya."
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar