Manajemen PSMP Mojokerto merasa sangat kecewa dengan keputusan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang menjatuhkan hukuman larangan ikut kompetisi pada musim 2019.
Hukuman Komdis PSSI itu dijatuhkan karena terbukti PSMP Mojokerto Putra melakukan pengaturan skor saat pertandingan babak delapan besar Liga 2 2018 melawan tuan rumah Aceh United.
Pihak PSMP Mojokerto juga menanyakan apa dasar Komdis PSSI menjatuhkan hukumannya.
Sebab, mereka mengklaim sejauh ini belum ada pemanggilan dari Komdis PSSI untuk menjelaskan dan memastikan tidak adanya manajemen di PSMP Mojokerto yang melakukan pengaturan skor.
Mengenai hal itu, Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin angkat bicara.
Baca Juga:
- Daftar Pemain Negara ASEAN di Liga Thailand, Indonesia Hanya Satu Nama
- Andik Vermansah, Kronologi Batal Rujuk dengan Persebaya hingga Dipinang Madura United
- Evan Dimas ke Barito Putera, Hansamu Yama Terombang-ambing
Asep Edwin mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat elektronik kepada PSMP Mojokerto untuk datang memberikan keterangan kepada Komdis PSSI.
"Kami sudah memanggil PSMP Mojokerto sebanyak tiga kali tapi mereka tidak datang. Kami mengirimkan surat panggilan lewat email dan bagian ke sekretariatan kami," ucap Asep Edwin saat dihubungi BolaSport.com, Kamis (27/12/2018).
Ketidakhadiran pihak PSMP Mojokerto membuat Komdis PSSI langsung menjatuhkan hukuman larangan mengikuti kompetisi musim 2019.
Keputusan itu diambil Komdis PSSI setelah melihat laporan dari lembaga analisis internasional bernama Genius Sport.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar