Setelah menjalani kompetisi Liga 2 2018 dan turnamen Piala Indonesia 2018, skuat PSIM Yogyakarta akhirnya resmi dibubarkan.
Pembubaran tim diikuti dengan pelunasan bonus untuk seluruh tim pelatih dan pemain.
Bonus diberikan sebagai apresiasiasi manajemen kepada para pemain yang telah berjuang untuk tim sepanjang tahun ini.
Dalam dua agenda penting yang telah dijalani PSIM Yogyakarta itu, salah satunya harus menerima hasil pahit.
(Baca juga: The Jak Mania Dalam Pengakuan Penting Bek Anyar Persija)
PSIM Yogyakarta dikalahkan PS Tira 0-2 pada babak 64 besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/12/2018).
Kegagalan itu secara otomatis membuat PSIM Yogyakarta tidak bisa melaju ke babak 32 besar Piala Indonesia 2018.
Hal itu berbeda dengan kompetisi Liga 2 2018 dimana mereka berhasil menempati posisi keenam klasemen akhir Grup Wilayah Timur.
Sementara itu, terkait jumlah total bonus yang diberikan manajemen kepada skuat PSIM jumlahnya tidak banyak.
(Baca juga: Brajamusti dan The Maident Tak Akan Temani Perjuangan PSIM Yogyakarta Selama Lima Laga)
Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Jogja, Kamis (27/12/2018), nominal yang dikeluarkan manajemen klub beralias Laskar Mataram Rp 100 juta.
Menurut manajemen bonus yang diberikan sebagai bentuk rasa syukur dengan kerja keras para pemain, pelatih, dan ofisial tim.
"Memang bonus yang kami berikan ini tidak banyak tapi ini sebagai ungkapan rasa syukur dan bangga kami," ujar Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.
"Khususnya terkat jerih payah tim pelatih dan pemain sehingga PSIM Yogyakarta bisa bertahan di Liga 2," katanya.
| Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
| Sumber | : | tribun-jogja.com |
