Akan tetapi, zona nyaman juga menyimpan bahaya laten.
"A comfort zone is a beautiful place, but nothing ever grows there."
Ya, ketika berada di zona nyaman, orang cenderung akan melakukan hal yang biasa dilakukannya.
Toh, tak perlu susah-susah mengembangkan diri, segala hal positif akan datang dengan sendirinya.
Bukankah ada ujar-ujar menyebutkan bahwa "Pelaut tangguh tidak lahir di laut yang tenang" ?
Neymar pun mungkin punya prinsip seperti itu. Dia tidak akan terlihat tangguh di Barcelona selama masih "dibantu" Lionel Messi.
Ya, jika ingin menjadi kapten utama, Neymar harus bisa menjadi orang yang nomor satu dari kapal yang ada. Dia harus sebagai nakhoda, bukan juru mudi.
Di Barcelona, Neymar jelas tidak mungkin menjadi kapten kapal selama masih ada Lionel Messi. Dia butuh kapal baru untuk membuktikan bahwa dirinya pun bisa menjadi orang nomor satu.
"Setiap orang mengatakan bahwa Neymar harus menjadi pengganti Messi. Neymar tidak mau. Jadi, dia harus meninggalkan Messi, yang menjadi idola di Barcelona," kata Neymar Sr.
Pilihan pun telah dibuat. Neymar memilih PSG sebagai kapal barunya.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar