Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menanti Keberhasilan Timnas Bola Voli Indonesia di Arena SEA Games

By M. Riviansyah - Kamis, 7 September 2017 | 12:06 WIB
Timnas bola voli putra nasional beraksi pada final SEA Games 2017. Indonesia dikalahkan Thailand dengan 1-3 (16-25, 22-25, 25-20, 20-25)   di Hall 1 MITEC, Kuala Lumpur, Minggu (27/8/2017).
ERLY BAHTIAR/JUARA.NET/BOLASPORT.COM
Timnas bola voli putra nasional beraksi pada final SEA Games 2017. Indonesia dikalahkan Thailand dengan 1-3 (16-25, 22-25, 25-20, 20-25) di Hall 1 MITEC, Kuala Lumpur, Minggu (27/8/2017).

Perhelatan SEA Games ke-29 yang digelar 19-30 Agustus 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, sudah ditutup dengan membuahkan hasil yang cukup memuaskan di sektor bola voli putri, namun kurang membanggakan di sektor putra.

Timnas bola voli Indonesia memboyong dua keping medali perak. Hal ini merupakan representasi keberhasilan dari pembinaan bola voli Tanah Air.

Di sektor putri, raihan medali perak merupakan hasil terbaik dan sangat memuaskan karena berhasil memenuhi target. Bagi Indonesia, ini kali pertama timnas bola voli putri meraih medali perak sejak kali terakhir merengkuhnya pada 26 tahun lalu.

Kekalahan 0-3 pada final melawan Thailand menunjukkan kualitas Negeri Gajah Putih yang memang berada di atas Indonesia.

Di sektor putra, harapan publik Indonesia untuk meraih medali emas pupus setelah Thailand kembali menumbangkan Indonesia pada partai final dengan skor 3-1.

Meskipun kalah, keberhasilan timnas putra memboyong medali perak memperbaiki prestasi pada SEA Games Singapura 2015. Saat itu, Indonesia membawa pulang medali perunggu. Suatu hal yang cukup memuaskan, namun kurang membanggakan.


Timnas bola voli putri Indonesia berpose dengan medali perak yang didapat pada SEA Games 2017 setelah dikalahkan Thailand dengan0-3 (18-25, 16-25, 10-25) di Hall 1 MITEC, Kuala Lumpur, Minggu (27/8/2017).(ERLY BAHTIAR/JUARA.NET/BOLASPORT.COM)

Performa timnas bola voli putra pada pertandingan final terbilang kurang baik. Komposisi pemain yang disiapkan pelatih ternyata tidak berjalan sesuai harapan.

Rivan Nurmulki dan Sigit Ardian yang dipersiapkan sejak awal set tidak dapat mendongkrak performa tim. Bahkan, keduanya harus diganti oleh Agung Seganti dan Ramzil Huda pada set-set selanjutnya.

Di sisi pertahanan dan penerimaan (receive) dari libero timnas kurang dapat memaksimalkan perannya untuk membendung serangan Thailand.

Menurut analisa saya, sangat jelas terlihat perbedaan kualitas dari mental antara pemain putra Indonesia dan Thailand. Thailand yang notabene sebagai juara bertahan sejak SEA Games 2011, terlihat lebih tenang dan percaya diri dibandingkan Indonesia.

Terlebih lagi, sejak 2011 Thailand belum pernah terkalahkan dari Indonesia.

Raihan peringkat keempat pada Kejuaraan Bola Voli Asia (Asian Senior Men's Championship) di Gresik, Jawa Timur, 24 Juli-1 Agustus, lalu tidak dapat menjadi ukuran keberhasilan timnas bola voli putra pada SEA Games 2017 untuk mendulang medali emas.


Timnas bola voli putra Indonesia berpose dengan medali perak yang didapat pada SEA Games 2017 setelah dikalahkan Thailand dengan 1-3 (16-25, 22-25, 25-20, 20-25) di Hall 1 MITEC, Kuala Lumpur, Minggu (27/8/2017).(ERLY BAHTIAR/JUARA.NET/BOLASPORT.COM)

Tekanan pertandingan pada final SEA Games mewajibkan pemain yang bertanding harus mempunyai tekad dan mental yang kuat.

Faktor mental merupakan aspek yang sangat dominan untuk menunjang skill pemain. Hal ini dapat mendongkrak bagus tidaknya performa pemain.

Banyaknya kesalahan mendasar dari penerimaan bola pertama dan servis yang kurang menekan mengakibatkan tim ini mudah kehilangan poin.

Pertahanan Thailand yang lebih rapi mengakibatkan tim Indonesia sulit untuk mendulang poin, sebaliknya pertahanan Indonesia tidak dapat meredam serangan Thailand.

Menilik hasil tim putra pada Kejuaraan Asia dan SEA Games 2017, Indonesia kekurangan pemain-pemain open spike yang berkualitas. Hal ini terlihat dari pemain yang terpilih untuk timnas.

Nama Rivan, Rendy, Sigit, dan Agung menjadi andalan Indonesia sejak 2013. Kegagalan sejak 2013 seharusnya membuat Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia ( PP PBVSI) memetik hikmah untuk membuat program regenerasi pemain yang berkesinambungan.

Jika 2013 timnas Indonesia selalu kalah melawan Thailand, kemungkinan besar dengan komposisi pemain yang sama, Merah Putih akan kalah melawan Thailand.


Kapten timnas bola voli putra Indonesia, Agung Seganti (kedua dari kiri) menenangkan Rendy Tamamilang (tertunduk) pada final SEA Games 2017. Indonesia dikalahkan Thailand dengan 1-3 (16-25, 22-25, 25-20, 20-25) di Hall 1 MITEC, Kuala Lumpur, Minggu (27/8/2017).(ERLY BAHTIAR/JUARA.NET/BOLASPORT.COM)

PBVSI sebagai induk cabang olahraga bola voli Indonesia diharapkan memiliki program kerja yang dapat mengembalikan kejayaan timnas bola voli di tingkat regional, bahkan internasional.

PBVSI diharapkan dapat membentuk timnas yang kuat melalui ajang Proliga. Proliga merupakan kejuaraan bola voli kasta tertinggi Tanah Air.

Mayoritas klub peserta Proliga mengambil dua pemain asing untuk posisi open spike dan all round.

Hanya klub Surabaya Samator yang memiliki Rivan dan Rendy yang bermain reguler, sedangkan tim lainnya selalu diisi oleh dua pemain asing.

Oleh karena itu, kebijakan pemain asing yang diatur harus dapat mengakomodir kebutuhan timnas akan pemain berkualitas, termasuk kebutuhan pemain posisi open spike dan all round.

Salah satu caranya dengan melarang setiap klub Proliga memainkan dua pemain asing di posisi open spike dan all round.

Hal ini dapat  memacu pemain lokal untuk lebih berkualitas ke depannya. Regenerasi pemain selalu dibutuhkan untuk membuat timnas yang lebih kuat dan berprestasi dari masa ke masa.

Penulis adalah mantan pemain timnas bola voli putra Indonesia yang mengantar Merah Putih meraih medali emas pada SEA Games 2007 di Thailand dan SEA Games 2009 di Laos.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Bojan Hodak Yakin Persib Bisa Tumbangkan Klub Asnawi Meski Berat

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136