Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Saatnya Real Madrid Menangisi Kepergian Alvaro Morata dan James Rodriguez

By Sapto Haryo Rajasa - Rabu, 13 September 2017 | 17:26 WIB
Penyerang Real Madrid, Alvaro Morata (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, James Rodriguez, seusai mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna dalam laga lanjutan Liga Spanyol 2016-2017 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, pada 10 Desember 2016.
PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP
Penyerang Real Madrid, Alvaro Morata (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, James Rodriguez, seusai mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna dalam laga lanjutan Liga Spanyol 2016-2017 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, pada 10 Desember 2016.

Setelah mencatat sejarah dengan merebut titel back to back di panggung Liga Champions, pertama kali sejak AC Milan di awal 1990, Real Madrid punya misi baru. 

Misi baru? Apa lagi jika bukan menyamai rekor fantastis milik Ajax Amsterdam dan Bayern Muenchen, berupa trigelar LC secara beruntun?

Ajax menyabet hattrick pada rentang 1970-1971-1972-1973, sedangkan Muenchen pada periode 1973-1974-1975-1976.

Sementara itu, sang pemegang rekor adalah Real Madrid sendiri yang melakukannya pada lima edisi awal berturut-turut, yakni 1955-1956 hingga 1959-1960.

Di luar generasi hebat tersebut, tak ada tim yang mampu meraih tiga atau lebih gelar LC secara beruntun.

Tak terkecuali Milan di masa keemasan pasukan Dream Team-nya, atau Barcelona saat masih ditukangi Pep Guardiola.

Artinya, butuh lebih dari sekadar skuat paten guna menggapai prestasi tersebut.

Diperlukan kombinasi antara materi yang tak saja berkualitas, tetapi juga melimpah.

Dibutuhkan pula pelatih dengan kapabilitas ekstra, serta segudang keberuntungan.

Dalam dua pergelaran pamungkas, Madrid memiliki semua persyaratan ini sehingga sukses meraih undecima dan duodecima alias gelar ke-11 dan ke-12.

Memang, sosok-sosok kunci masih berkeliaran di halaman Santiago Bernabeu.

Dimulai Sergio Ramos, Marcelo, Casemiro, Toni Kroos, Luka Modric, hingga trio BBC: Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo. Figur instrumental seperti Isco, Marco Asensio, Lucas Vasquez, dan Mateo Kovacic, juga semakin matang.

(Baca Juga: PSIS Bertandang ke Kendal, PSMS Merasa Diuntungkan)

Zinedine Zidane pun masih berada di balik kemudi kapal mewah Los Merengues.

Dengan kata lain, dua dari tiga elemen penting Si Putih masih lengkap.

Namun, yang menjadi permasalahan, dan amat mungkin menjadi faktor pengganjal ambisi Madrid, adalah hilangnya dua pemain “tak penting”.

Ya, saya membicarakan tentang Alvaro Morata dan James Rodriguez, dua pemain yang secara kolektif cuma melahap 27 start dari keseluruhan partai yang mencapai 60 laga itu.

Dari aspek bisnis, penjualan Morata ke Chelsea menebalkan kas Madrid hingga 70 juta euro.

Begitu pula dengan peminjaman James ke Muenchen yang menekan pengeluaran gaji sebesar 120 ribu euro per pekan.


Ilustrasi.(M. NASIR/BOLA/BOLASPORT.COM)

Dari Mana 31 Gol?

Kendati demikian, dilepasnya sepasang “penghangat bangku cadangan” ini, berpotensi membuat Madridistas menangis pada saat musim menyentuh garis finis nanti.

Pasalnya, meski jarang menginjak lapangan sejak sepak mula, di musim 2016-2017 keduanya berkontribusi atas terciptanya 31 gol bagi Real Madrid.

Alvaro Morata mampu mengemas 20 gol, sedangkan James Rodriguez sisanya.

Memang, mayoritas gol Madrid di LC musim kemarin diborong oleh Ronaldo (12 gol).

Morata hanya mencetak tiga gol di ajang regional tersebut.

Akan tetapi, kondisi peak Ronaldo sehingga bisa mengamuk di pengujung musim lalu adalah karena cukup seringnya CR7 diberi waktu istirahat.

(Baca Juga: VIDEO - Neymar Ogah Jabat Tangan dengan Bek Muda Celtic, Sombong Nih!)

Suksesnya rotasi yang diberlakukan oleh Zinedine Zidane, tak lepas dari jawaban yang diberikan oleh para pelapis semodel Alvaro Morata dan James Rodriguez saat diberikan kepercayaan.

Di musim ini, praktis stok supersub Zizou terbatasi cuma pada sosok-sosok seperti Asensio, Lucas Vasquez, Marcos Llorente, dan Dani Ceballos.

Ronaldo kebetulan harus menjalani skorsing empat laga di pentas domestik menyusul aksi mendorong wasit pada pergelaran Supercopa kontra Barcelona, di awal Agustus.

Dalam tiga laga di antaranya, Asensio dan Vasquez berhasil mencetak tiga gol.

Hanya, dwigol Asensio di laga melawan Valencia, dan gol tunggal Vasquez versus Levante, hanya berujung skor imbang 2-2 dan 1-1.

(Baca Juga: Sedih, Pebalap Ini Harus Terima Kenyataan Tampil di Moto2 Setelah 7 Tahun Tampil di MotoGP)

Lawan seperti Levante, yang baru mendapatkan promosi, seharusnya bisa dengan mudah ditaklukkan Real Madrid.

Paling tidak, trio promosi di musim sebelumnya, Alaves, Leganes, dan Osasuna, mampu dihajar dengan telak.

Sebuah bukti bahwa penggunaan pemain pelapis di musim lalu, masih bisa menghadirkan kemenangan bagi Madrid.

Ke depan, imbas terbangnya Morata dan James jelas bisa merusak kalkulasi.

Ketika pemain inti penjamin tripoin harus diistirahatkan, para pelapis belum berada pada taraf menyumbang tiga angka.

Ketika itu pula Zizou mungkin akan menyesali ketiadaan Morata dan James di bangku cadangan.

Pada saat membalikkan prediksi publik dengan menjuarai LC musim kemarin, Madrid memang baru menekan pedal gas dalam-dalam di paruh kedua musim.

Bisa saja mereka mengulangnya kembali setelah lolos ke fase knock-out nanti.

Namun, mustahil melakoninya tatkala tangki bensin mereka tak sepenuh musim lalu, sementara tangki para pesaing justru semakin penuh. @saptoharyo


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
15
36
2
Chelsea
16
34
3
Arsenal
16
30
4
Nottm Forest
16
28
5
Man City
16
27
6
Bournemouth
16
25
7
Aston Villa
16
25
8
Fulham
16
24
9
Brighton
16
24
10
Tottenham
16
23
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Barcelona
18
38
2
Atlético Madrid
17
38
3
Real Madrid
17
37
4
Athletic Club
18
33
5
Villarreal
17
27
6
Mallorca
18
27
7
Real Sociedad
17
25
8
Girona
18
25
9
Osasuna
17
25
10
Real Betis
17
24
Klub
D
P
1
Atalanta
16
37
2
Napoli
16
35
3
Inter
15
34
4
Fiorentina
15
31
5
Lazio
16
31
6
Juventus
16
28
7
Milan
16
26
8
Bologna
15
25
9
Udinese
16
20
10
Empoli
16
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X