Bekerja 15 jam sehari, lalu menjadi tukang kayu lepas, Nicola memang nyaris tak pernah menyaksikan Vincenzo cilik bermain sepak bola sampai kelar.
"Seperti semua anggota lain di keluarga ini, saya tak setuju. Dia terlalu kecil untuk meninggalkan rumah," kata Nicola, dikutip BolaSport.com dari Violanews.
Mesti menarik garis 400-an kilometer ke arah barat laut untuk mengukur jarak Napoli dan Empoli.
Ac Milan Coach Vincenzo Montella Played Alongside with Inter Milan Coach Luciano Spaletti at Empoli pic.twitter.com/1WQKJnGJSN
— Magdy (@magdyheiba) October 21, 2017
Dasar sudah digariskan, Vincenzo akhirnya jadi juga bertualang ke Empoli.
Tantangan pertama sukses dijalani.
Di sana, dia menjadi sosok lebih dewasa dibandingkan bocah seusianya di bawah bimbingan Fabrizio Corsi, manajer yang kemudian menjadi Presiden Empoli.
Corsi sudah seperti godfather buat Montella, jadi tak heran kalau dia menyimpan kisah-kisah menarik.
Corsi ingat Montella suatu hari minta dibelikan ponsel. Montella memang kerap tepergok berada di telepon umum di Pontormo setiap hari. Entah seorang gadis atau keluarga yang dia hubungi.
Corsi akhirnya mengabulkan permintaan itu dengan memberinya ponsel Motorola model termutakhir kala itu yang mempunyai berat satu kilogram-an.
"Pada usia 16 tahun, dia sudah seperti pria sejati. Hal itu selalu menjadi ciri khas dia, bahkan ketika mengalami masalah berat," ucap Corsi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar