Lagi pula, stok bek tengah kelas dunia sekarang minim.
Duo bek tengah Portugal yang menjadi starter di final Euro 2016, Jose Fonte dan Pepe, kini pemain antah berantah.
Pepe memasuki senja karier di Liga Turki bersama Besiktas sementara Fonte terakhir bermain bagi klubnya, West Ham, pada akhir Oktober 2017.
Mengingat usia mereka yang sudah melewati peak bagi seorang atlet, mungkin kita hanya harus menunggu 3-4 tahun lagi sebelum duopoli Ronaldo dan Messi pecah.
(Baca Juga: Kenapa Reno Salampessy Tak Mau Mengikuti Jejak Ricardo Salampessy?)
Bisa jadi, tak akan lama sebelum kita melihat the new Cannavaro mengangkat trofi permain terbaik.
Fenomena baru di dunia sepak bola kian terbentuk. Para center back tak lagi hanya disibukkan dengan bertahan, mereka juga menjadi pengolah bola dan playmaker.
Pemain seperti Davinson Sanchez (Spurs), Kalidou Koulibaly (Napoli), John Stones (Man City), dan pemuda sensasional Belanda, Frenkie de Jong (Ajax) menjadi primadona di tim masing-masing.
"Today's playmakers are found in centre of defence: numbers 3 and 4". Frenkie de Jong – "a very modern midfielder, starts as a No.6, and then ends up playing as a No.10." – anchored Ajax's midfield diamond (3-4-3) against PSV, which allowed him to channel his inner Beckenbauer pic.twitter.com/8X5XU5tugx
— Mohamed Moallim (@iammoallim) December 10, 2017
Kaka adalah nama terakhir di era para pahlawan sepak bola sebelum Ronaldo dan Messi.
Sekarang saatnya kita menantikan generasi pahlawan berikut yang akan muncul setelah dua Titan sepak bola tersebut pensiun.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar