Bak Dumoulin atau Froome, keempat klub ini mencoba selama mungkin berada di peleton terdepan agar di fase akhir balapan masih punya peluang melakukan sprint final yang menentukan scudetto.
Bagaimana dengan tim lain seperti AC Milan yang di awal musim mencanangkan target finis di zona Liga Champion?
Apakah dengan terpisah dari peleton terdepan sudah mematikan peluang finis di empat besar atau juara?
Tentu saja tidak. Namun, beban mereka yang tercecer dari peleton terdepan sangat berat, baik dari segi fisik maupun mental.
(Baca Juga: Paulo Dybala Ketagihan Cetak Gol dari Luar Kotak Penalti)
Milan hingga pekan ke-17 baru mengoleksi 24 poin. Jarak dengan Roma saja sudah 14 poin.
Butuh kekuatan fisik luar biasa buat melakukan sprint demi memangkas jarak dengan peleton terdepan.
Butuh kekuatan mental pula buat memangkas keunggulan peleton depan.
Hanya mereka yang punya fokus prima dan tangguh, plus sedikit keberuntungan dengan hasil yang diraih tim-tim di atas, yang bisa secara spektakuler kembali ke peta persaingan empat besar atau malah scudetto.
Bisa, Milan?
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar