Jawabannya karena sepak bola menjanjikan kejutan dan harapan. Di pihak tamu, kejutan itu berarti isak tangis dan air mata kekecewaan.
Setelah kalah 0-2 di markas Leicester City pada 20 Januari 2018, manajemen Watford memutuskan untuk menyudahi peran Marco Silva sebagai manajer tim.
Penggantinya mantan gelandang bertahan Real Sociedad era 1995-1999, Javier Gracia Carlos alias Javi Gracia.
Di laga pertama bersama Javi Gracia, Watford kembali tumbang. Kali ini dengan skor yang lebih sedikit, yakni 0-1 di markas Southampton dalam ajang Piala FA.
Lalu, satu poin di Liga Inggris mulai diserahkan Javi Gracia ketika membawa Watford bermain 0-0 di rumah Stoke City.
Hasil 0-0 di markas Stoke itu diperoleh Watford dengan keunggulan penguasaan bola 52 persen berbanding 48.
Untuk percobaan ancaman ke gawang lawan, kedua tim sama-sama melepaskan 11 tembakan walau Stoke punya 4 shots on target berbanding 2 milik Watford.
Dor! Kejutan dari Watford era Javi Gracia akhirnya menghentak penggemar Liga Inggris.
(Baca Juga: Kasus Wasit Melihat Replay di Piala Presiden 2017 Terulang di Laga Liverpool Vs Tottenham)
Dipimpin pemain pinjaman dari FC Barcelona, Gerard Deulofeu, Watford melumpuhkan permainan Eden Hazard dkk dengan skor telak 4-1.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar