Dalam sebuah perbincangan dengan pelatih sepak bola di Tanah Air, problem yang sangat mengganggu klub disebutnya ketidakkonsistenan pengelola liga. Sepakat!
Sulit bagi pelatih mengatur waktu program bagi timnya ketika jadwal berubah-ubah tanpa alasan yang jelas. Juga plintat-plintut aturan, seperti status keberadaan pemain berusia 23 tahun dalam tim.
Mungkinkah jadwal resmi kompetisi diluncurkan kurang dari 30 hari sebelum liga dimulai?
Bila Anda tinggal di Indonesia, anggukan kepala adalah jawabannya.
Mungkinkah jadwal kompetisi diubah tanpa penjelasan yang kuat bagi pelatih untuk membongkar program kepelatihan yang telah mereka susun? Angguk lagi deh.
Mungkinkan jadwal pramusim begitu dekat dengan kick-off pertama kompetisi resmi? Anda tahu jawabannya.
Seorang pelatih perlu tahu ke stadion mana ia akan membawa tim asuhannya di laga-laga perdana. Persiapan bukan melulu soal akomodasi dan transportasi, juga faktor fisik pemain bila menempuh perjalanan jauh.
Kembali ke turnamen pramusim di tanah Air, ada pelatih yang mengaku tak berminat menginstruksikan timnya tampil all out memburu gelar juara.
“Bagi saya, yang namanya turnamen pramusim itu bertujuan mencari kerangka tim, melihat kelemahan tim, dan semakin membuat solit tim yang sudah ada. Kecuali, tim yang ia asuh tak banyak berubah dari tahun ke tahun,” ujarnya.
(Baca Juga: Bintang Manchester City Ini Jadi Pemain Paling Suci se-Eropa)
Akhirnya, mari mengingat salah satu target yang diberikan kepada pelatih timnas kita, Luis Milla. Gelar juara Piala AF 2018 sungguh sangat dirindukan.
Lalu, sudahkah kita memberikan jalan bagi tim pelatih timnas untuk menyiapkan pasukan Garuda Merah-Putih berdasarkan kompetisi yang rapi dan berkualitas?
Jangan sampai kaki-kaki para pemain yang terpilih masuk timnas untuk Asian Games 2018 dan Piala AFF 2018 sudah keburu letih di laga pramusim dan terkulai di paruh pertama kompetisi. Alamak! @weshley
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar