Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kolaps Akbar Inter Milan, Gara-gara Pasir Hisap Pordenone

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 20 Februari 2018 | 16:50 WIB
Pemain-pemain Genoa merayakan gol saat menang 2-0 atas Inter Milan pada pekan ke-25 Liga Italia, Sabtu (17/2/2018) di Stadion Luigi Ferraris, Genoa.
MIGUEL MEDINA/AFP
Pemain-pemain Genoa merayakan gol saat menang 2-0 atas Inter Milan pada pekan ke-25 Liga Italia, Sabtu (17/2/2018) di Stadion Luigi Ferraris, Genoa.

BOLASPORT.COM – Sesuatu yang sulit dipercaya sedang menimpa Inter Milan di Liga Italia saat ini.

Menang 12 kali dan tidak terkalahkan serta meraih 39 poin dari kemungkinan maksimal 45 dalam 15 pertandingan pertama Serie A, I Nerazzurri kemudian kolaps.

Dalam 10 pertandingan berikutnya, tim asuhan Luciano Spalletti hanya sekali menang dan mendapatkan 9 poin dari kemungkinan maksimal 30.

Kolaps yang dialami Inter Milan masuk kategori akbar karena sudah berlangsung terlalu lama.

(Baca Juga: Keterbukaan, Romantisme, dan Gairah Sepak Bola pada Piala Presiden 2018)

Sudah lewat dua bulan dengan La Beneamata bahkan tak mampu mengalahkan tim-tim lemah seperti Sassuolo, SPAL, Crotone, dan Genoa.

Sudah masuk kategori akbar karena Si Ular Raksasa, yang sempat memuncaki klasemen, akhirnya sekarang terlempar keluar dari zona Liga Champions untuk pertama kalinya musim ini.

Sudah masuk kategori akbar juga karena pemain terbaik mereka, Milan Skriniar, bisa mendapatkan angka rapor 4 dari Sportmediaset setelah terlibat dalam stand up comedy proses terjadinya gol bunuh diri komikal Andrea Ranocchia saat melawan Genoa, Sabtu (17/2/2018).

Ini bukan lagi blip di tengah performa bagus. Inter Milan memang sedang berada dalam masalah besar.

Saya tidak tahu persis apa penyebabnya. Seperti sudah saya sebut di atas, kejadian ini sesuatu yang sulit dipercaya.

Jadi, saya tidak bisa menjelaskan secara persis apa yang menjadi sumber permasalahan Tim Biru-Hitam.

Taktik Luciano Spalletti sudah terbaca lawan dan sang pelatih tidak punya plan B? Mungkin.

Performa Ivan Perisic-Antonio Candreva anjlok, padahal tadinya mereka adalah sumber serangan tim? Barangkali.

Inter Milan kekurangan fantasi karena semua figur yang dicoba di posisi “pemain nomor 10” mengecewakan? Boleh jadi.

Nerazzurri mulai kelelahan? Kepercayaan diri runtuh? Tim ini sebenarnya over-rated? Semuanya cukup sahih dijadikan alasan.

Karena kolaps Inter Milan ini sulit dipercaya bisa terjadi, saya akan coba mengambil sisi lain untuk mencari penyebabnya.

Dari sisi dunia fiksi. Kendati begitu, rasanya pas sekali dengan kondisi yang dialami Mauro Icardi dkk.

Pembaca mungkin pernah menonton film komedi olahraga The Replacements (2000).

Film tentang american football itu dibintangi Keanu Reeves sebagai Shane Falco, seorang quarterback alias pemimpin tim Washington Sentinels.

Falco bilang bahwa ketakutan terbesarnya adalah quicksand, pasir hisap.

“Kau bermain dan kau berpikir semuanya berjalan baik-baik saja. Kemudian satu hal salah. Lalu satu kesalahan lagi. Dan satu lagi. Kau mencoba melawan balik.

Tapi, semakin keras kau melawan, semakin dalam kau tenggelam. Sampai kau tidak bisa bergerak, kau tidak bisa bernapas. Karena kau sudah di luar batas kemampuanmu. Seperti pasir hisap.”

(Baca Juga: Diego Michiels Sebut Muhammad Ridho Sebagai Kiper Paling Top di Bumi Setelah Dapat Panggilan dari Timnas)

Inter Milan mungkin sudah masuk pasir hisap ala Shane Falco.

Sampai 15 pertandingan pertama, mereka baik-baik saja. Kemudian satu hal salah.

Mungkin kesalahan itu bukan laga pekan ke-16 Liga Italia, 9 Desember 2017.

Nerazzurri memang gagal menang, tapi skor 0-0 di kandang Juventus adalah hasil yang masih sangat kredibel.

Momen terceburnya pasukan Luciano Spalletti dalam pasir hisap adalah pertandingan setelah Juventus.

Inter Milan bertemu Pordenone Calcio di babak 16 besar Coppa Italia, 12 Desember 2017.

La Beneamata menang, tapi hanya lewat adu penalti setelah gagal mencetak gol dan mengalahkan Pordenone dalam laga selama 120 menit.

Hasil itu adalah sebuah kesalahan yang boleh jadi benar-benar menggoyang kesolidan Inter Milan.


Bek Inter Milan, Milan Skriniar (kanan), beraksi dalam laga babak 16 besar Coppa Italia kontra Pordenone di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, pada 12 Desember 2017.(INTER MILAN)

“Mengapa kami tidak bisa mencetak gol dan menang mudah atas tim dari divisi tiga?” Begitu mungkin pertanyaan yang mengisi kepala pemain-pemain I Nerazzurri.

Teori pasir hisap Shane Falco kemudian benar-benar terjadi pada Inter Milan.

Setelah kesalahan pertama di laga melawan Pordenone Calcio itu, hasil-hasil mengecewakan berikutnya datang.

Kalah dua kali beruntun di Liga Italia dari Udinese dan Sassuolo.

Lantas disingkirkan AC Milan di babak 8 besar Coppa Italia, padahal rival sekotanya tersebut saat itu juga tidak dalam grafik performa yang bagus.

Semakin Inter Milan meronta, semakin dalam mereka tenggelam.

Kemenangan 2-1 atas Bologna (11/2/2018) sempat dianggap sebagai momen kebangkitan.

Tapi, pasir hisap menarik Nerazzurri lagi dalam rupa kekalahan 0-2 dari Genoa.

(Baca Juga: Diam Mematikan, Formasi Sementara Persipura Cukup Menakutkan)

Shane Falco tidak pernah bilang kepada rekan-rekan setim bahwa teori pasir hisapnya akan membuat perjalanan di sisa pertandingan atau kompetisi menjadi hancur total.

Artinya, ada harapan bahwa sedotan pasir hisap itu bisa dikalahkan untuk kemudian bangkit mendapatkan hasil-hasil bagus lagi.

Belum terlambat bagi Inter Milan untuk melakukannya, dimulai dari partai “wajib menang” melawan Benevento pada akhir pekan nanti.

Kemenangan atas Benevento bisa mengembalikan Tim Biru-Hitam ke jalur zona Liga Champions, menyelamatkan musim yang diwarnai kolaps dua bulan ini.

Tapi, kalau sampai gagal menang lagi, mungkin Inter Milan memang sudah benar-benar tenggelam dalam pasir hisap ala Shane Falco.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Final China Masters 2024 - Sabar/Reza Hentikan Raja Terakhir, Lawannya Permalukan 3 Eks Ganda Putra No 1

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Atlético Madrid
14
29
3
Real Madrid
12
27
4
Villarreal
12
24
5
Girona
14
21
6
Mallorca
14
21
7
Osasuna
13
21
8
Athletic Club
13
20
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X