Lagi pula, juru taktik yang satu ini kian santer dikaitkan dengan pekerjaan bersama Azzuri apabila bos Chelsea, Roman Abramovich, kehilangan kesabarannya. Conte ke timnas Italia?
Di sisi lain Kota London, Arsenal masih berada dalam polemik yang sama. Inkonsistensi.
Situasi menjadi semakin parah dengan topik “Wenger Out” yang tak berkesudahan.
The Professor memang masih menyisakan kontrak satu musim lagi. Namun, ia harus waspada apabila Arsenal tak dapat mengamankan tempat di zona Liga Champions. Wacana ia pergi sudah terdengar.
The Lily Whites menjadi tim asal Kota London yang paling konsisten di 3 musim belakangan.
Saat ini pun Spurs masih menempel ketat Manchester United di tempat ke-3 dengan selisih 4 poin dengan performa Son Heung-min yang terus memberi kejutan.
(Baca Juga: Jose Mourinho Ancam Tinggalkan Man United jika Dua Pemain Ini Gagal Dibeli)
Plus, ambisi Harry Kane untuk menyamai Alan Shearer dan Thierry Henry menjadi top scorer liga selama 3 musim berturut.
Bukan tak mungkin Spurs bisa mencabut tanduk Si Setan Merah di setiap kesempatan yang mereka miliki.
Wakil Manchester telah menjadi teror bagi dominasi Kota London di musim ini.
Akan tetapi, tentu belum waktunya mengatakan London telah runtuh sebelum lonceng akhir di pekan ke-38 Premier League 2017-2018 dibunyikan. Hal ini sekadar opini.
Dalam sepak bola apapun masih bisa terjadi. Lagipula, jangan lupakan faktor lain dalam persaingan di papan atas klasemen.
Bukan soal Manchester atau London, ada juga tim Merseyside merah yang punya pemain fenomenal bernama Mohamed Salah.
Jadi, daripada mengira-ngira lebih baik kita nantikan bersama ending cerita musim 2017-2018 dari Premier league. Salam olahraga.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar