Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bangsa Nelangsa di Tahun Kenduri Olahraga

By Firzie A. Idris - Jumat, 18 Mei 2018 | 19:48 WIB
 Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018)
KOMPAS.COM
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018)

Sepekan terakhir mendatangkan ujian sangat berat bagi kita, semua warga Indonesia. Kekerasan dan penyanderaan di Mako Brimob, Depok, disusul oleh serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi.

Hanya beberapa jam setelah itu kembali ada ledakan bom di Sidoarjo. Senin pagi, lbom motor terduga teroris mengguncang gerbang Markas Polrestabes Surabaya yang disusul oleh serangan ke Mapolda Riau sehari setelahnya.

Melalui serangkaian serangan biadab tadi, setidaknya 30 orang meninggal dunia dan 60 luka-luka, baik terduga pelaku, polisi, atau pun warga.

Sudah hampir dua dekade Merah Putih tidak melihat kekerasan dalam level seberingas ini.

Fakta tersebut tambah memilukan bila kita ingat bahwa para terduga teroris merupakan keluarga dan tak sungkan merenggut nyawa anak-anak mereka sendiri dalam melancarkan aksi.

(Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia berduka dan rasa nelangsa tersebut tak lepas dari dunia olahraga.

Aksi solidaritas dan ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai arah.

Pemain serta klub sepak bola nasional, komunitas suporter Tanah Air, sampai pebalap Repsol Honda Marc Marquez, dan gelandang AS Roma berdarah Batak, Radja Nainggolan.


Para pemain Persija Jakarta dan Home United mengheningkan cipta untuk memperingati korban tragedi bom Surabaya jelang laga semifinal leg 2 zona ASEAN Piala AFC 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/5/2018) malam WIB.(MAULANA MAHARDIKA/KOMPAS.COM)

Menyesakkan sekali melihat tragedi di Jawa Timur dan Riau terjadi pada 2018, tahun yang menjadi kenduri besar dunia olahraga.

Piala Thomas dan Uber sudah di depan mata dan Piala Dunia akan bergulir di Rusia sebulan dari sekarang.

Tak lama setelah pesta sepak bola tersebut tutup tirai, hajatan besar kita, Asian Games, akan dimainkan pada Agustus.

Ada juga turnamen AFC u-19 dan AFF u-18 serta Piala AFF 2018 yang akan bergulir pada November-Desember

Bahwa serangkaian tindakan yang begitu kejam dan menyimpang dari akal sehat bisa terjadi pada tahun ketika kita seharusnya bersatu paling padu tentu membingungkan dan kontradiktif.

***

Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan bangsa harus lebih kuat tahun ini lebih daripada sebelum-sebelumnya.

“Olahraga adalah alat yang paling bisa memersatukan dan memberi inspirasi ke seluruh dunia,” tulis Wilfried Lemke, Penasihat Khusus Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk olahraga bagi perkembangan dan perdamaian, di Guardian.

Ia jauh dari orang pertama yang memaknai olahraga sebagai pemersatu nomor wahid.

Jelang Olimpiade London 2012, Mantan Menlu Inggris, Jeremy Brown, mengutarakan olahraga sebagai “kekuatan pemersatu paling hebat di dunia.”

“Olahraga punya kekuatan tak tertandingi untuk membawa orang-orang bersatu dan menjadi inspirasi bagi nilai-nilai menghormati, integritas, dan persatuan,” tulis miliuner eksentrik Sir Richard Branson di akun twitternya pada awal pekan ini.

Energi inilah yang harus kita rangkul bersama.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Jika mereka yang radikal punya tujuan untuk mendestabilisasi Republik, kita sebagai warga harus menunjukkan sikap patriotisme dalam membela Merah Putih dan mengikat tali kebangsaan lebih erat dari sebelum-sebelumnya.

Bhinneka Tunggal Ika.

Bersatu walau tanpa memandang suku, agama, ras, atau antargolongan.

Melalui olahraga, kita harus bisa menyatukan kembali benang persaudaraan dengan satu tujuan sama, melihat Merah Putih berkibar dan saudara sebangsa bergandengan tangan.

Semua kisah terpilu sepanjang sejarah dunia pasti ada hikmahnya. Tragedi minggu lalu mungkin salah satu titik tersendu dalam perjalanan bangsa ini.

Namun, olahraga mengajarkan bahwa kepedihan, seperih apapun, merupakan part of the game.

Michael Jordan pernah berkata, “rintangan jangan menghentikan Anda. Jika Anda menemui tembok, jangan berbalik arah dan menyerah. Cari cara untuk melompati, memutari, atau menembus tembok tersebut.”

Saya yakin, Bangsa Indonesia bisa belajar banyak dari tragedi dan kepiluan yang telah berlalu, apalagi di tahun olahraga ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Kylian Mbappe Datang Real Madrid Malah Rusak, Carlo Ancelotti Jadi Terancam Dipecat

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
Klub
D
P
1
Barcelona
12
33
2
Real Madrid
11
24
3
Atlético Madrid
12
23
4
Villarreal
11
21
5
Osasuna
12
21
6
Athletic Club
12
19
7
Real Betis
12
19
8
Mallorca
12
18
9
Rayo Vallecano
11
16
10
Celta Vigo
12
16
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X