Piala Dunia Membutuhkan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Neymar

 Ketika Rusia bersiap menggelar Piala Dunia 2018, siapakah waktu itu yang Anda perkirakan akan menjadi bintang utama kejuaraan?

Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, atau Neymar Jr. Itulah 3 nama yang sejak awal saya pilih sebagai bintang Piala Dunia 2018. 

Memang ada nama Mohamed Salah yang menggoda saya untuk memasukkan bintang sepak bola Mesir itu ke dalam kelompok elite tersebut. Begitu juga nama Kevin De Bruyne dari Belgia.

Namun, sadar bahwa ajang yang digelar Rusia itu bertajuk Piala Dunia, saya menetapkan diri memilih tiga pemain di atas yang menjadi simbol edisi ke-21 FIFA World Cup.

Sekali lagi: simbol. Bukan untuk kategori pemain terbaik pilihan FIFA.

Astaga! Laga awal yang melibatkan tim nasional ketiga pemain tersebut membuat degup jantung tak beraturan.

(Baca Juga: 4 Tim Paling Kotor Selama Fase Grup Piala Dunia 2018)

Padahal, perbandingan awal saya adalah Messi vs Ronaldo. Ya, setelah Cristiano Ronaldo memiliki gelar juara bersama tim nasional di Piala Eropa 2016, bisa jadi Piala Dunia 2018 milik Lionel Messi.

Nah, prediksi cadangan ialah Neymar bersama timnas Brasil sebagai pengganggu paling kuat Messi dan Argentina.

Tentu prediksi tinggal prediksi karena semua kejadian ada di lapangan bukan dalam angan-angan.

Ketika Piala Dunia 2018 berakhir, Cristiano Ronaldo berusia 33 tahun. Lionel Messi merayakan usia yang ke-31 pada 24 Juni. Sedangkan Neymar masih berusia 26 tahun.

Prediksi lain tentulah menyangkut jarak perjalanan ketiga bintang ini di masa depan.

Neymar masih sangat mungkin menjadi bintang dan magnet Piala Dunia 2022 di Qatar yang direncanakan digelar pada 21 November hingga 18 Desember 2022.

Dengan usia mereka saat ini, Ronaldo dan Neymar mungkin masih bisa tampil di Piala Dunia 2022. Hanya, sebagai bintang sinar mereka tak lagi seterang saat ini.

(Baca Juga: Rivalitas Barcelona dan Real Madrid Ikut Memanas di Piala Dunia 2018)

Ronaldo, Messi, dan Neymar telah membantu timnya menapak ke babak 16 besar. Dunia (kembali) kehilangan juara bertahan (Jerman) di fase grup, tapi Rusia 2018 masih memiliki simbol kejuaraan.

Dalam beberapa kesempatan, jawaban saya atas nasib timnas Portugal ditentukan seberapa baik pelatih Fernando Santos meracik strategi dengan “menepikan” sang bintang utama: Cristiano Ronaldo.

Ketergantungan kepada Ronaldo tidak akan membawa Portugal mengulangi keberhasilan mereka menjuarai Piala Eropa 2016 di Prancis.

Ingat, di final Euro 2016 itu Ronaldo hanya bermain selama 25 menit awal karena cedera. Timnas Portugal bukan dibentuk untuk melayani Ronaldo. Setidaknya itulah rencana cadangan Fernando Santos.

Seharusnya, timnas Argentina pun demikian. Tim ini dibentuk bukan semata sebagai jembatan menuju kesempurnaan Lionel Messi.

Benar, Messi belum sempurna sebagai pesepak bola karena tidak berprestasi bersama Argentina seperti tumpukan penghargaan yang ia raih bersama FC Barcelona.

Akan tetapi, saya paham pelatih Jorge Sampaoli berada di simpang jalan.

Bila ia membangun tim untuk melayani Messi, penampilan berantakan di Rusia 2018 membuat ia menjadi sasaran tembak tunggal. Wibawa pelatih timnas menjadi olok-olok.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Babak 16 Besar Piala Dunia 2018, Live Trans TV)

Namun, seandainya Sampaoli gagal memaksimalkan talenta Messi di usia puncak sang bintang saat ini, tidakkah pelatih berkepala plontos ini dicap bodoh? Tidak setiap tahun bumi melahirkan pemain seperti Messi.

Messi, Sampaoli, dan Argentina sudah lolos dari jeratan maut Grup D berkat kemenangan 2-1 atas Nigeria dan kekalahan 1-2 Islandia dari Kroasia.

Dunia berterima kasih atas meredanya angin badai di kubu Argentina. Setidaknya untuk sementara berkat tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Dari timnas Brasil, tiga pertandingan fase grup memang memperlihatkan sinar Philippe Coutinho lebih terang ketimbang milik Neymar. Namun, pemberitaan tentang Neymar tak akan pernah sepi.

Sama seperti Ronaldo dan Messi, apapun yang diperbuat Neymar selalu menjadi sorotan. Sepak terjang ketiganya merupakan nilai tersendiri Piala Dunia 2018, selain hasil dan prediksi pertandingan.

Tite, pelatih Brasil, memang tidak lagi memberikan ban kapten kepada Neymar, jabatan yang ia emban usai Piala Dunia 2014.

Sejak Tite menjabat pelatih timnas Brasil, ban kapten sudah dikenakan oleh 17 pemain berbeda di berbagai pertandingan, resmi dan persahabatan.

Di Piala Dunia 2018, tiga pertandingan fase grup memunculkan tiga kapten: Marcelo, Thiago Silva, dan Miranda.

(Baca Juga: Soal Ancaman ke Gawang Lawan, Neymar adalah Raja Piala Dunia 2018)

Beban Neymar dibagi-bagi. Sebagai bintang tim, perhatian terhadapnya dianggap sudah cukup. Apalagi, belakangan Neymar dianggap “terganggu” oleh banyak aktivitas di luar sepak bola.

Tampil baik atau tidak, sorotan terhadap Neymar Jr, begitu pula Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, tak bisa dihentikan. Karena, merekalah bintang utama Piala Dunia 2018. @weshley