Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Asian Para Games 2018: Cerita Istimewa di Stadion GBK

By Yakub Pryatama - Kamis, 18 Oktober 2018 | 07:44 WIB
Atlet tolak peluru andalan Indonesia, Suparniyati (kanan), sukses mendulang medali emas pertama Indonesia, sedangkan Tiwa (kiri) medali perunggu dari cabang para atletik Asian Para Games 2018, pada Senin (8/10/2018), di Stadion GBK, Jakarta.
AGOES RUSDIANTO/INAPGOC
Atlet tolak peluru andalan Indonesia, Suparniyati (kanan), sukses mendulang medali emas pertama Indonesia, sedangkan Tiwa (kiri) medali perunggu dari cabang para atletik Asian Para Games 2018, pada Senin (8/10/2018), di Stadion GBK, Jakarta.

Memasuki hari pertama perlombaan, pada Senin (8/10/2018), animo masyarakat untuk menonton langsung cabor yang merupakan ibu dari olahraga itu luar biasa. 

Siswa dari berbagai sekolah di Jakarta sengaja datang untuk bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh para atlet Asian Para Games 2018, yakni kesetaraan dan mengatasi keterbatasan. 


Kembang api pertama di upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/10/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

(Baca juga: Energi Optimisme di Electric Jakarta Marathon 2018)

Sungguh sebuah momen istimewa untuk saya bisa selalu berdiri di samping para atlet atletik terbaik se-Asia yang tak mengenal istilah perbedaan. 

Hanya perbedaan bahasa yang cukup menguras tenaga saya untuk berbicara panjang lebar dengan para atlet, khususnya mereka yang berasal dari sang kontingen juara umum di Asian Para Games 2018, yaitu China, yang tak terlalu fasih berbahasa Inggris. 

Lapangan Gelora Bung Karno sanggup menjadi tempat yang baik bagi 714 atlet.

GBK pun menjadi saksi bahwa mereka pun bisa berlomba dengan jujur, tanpa embel-embel curang. 

Sesungguhnya momen yang paling berkesan bagi saya di Asian Para Games 2018 ialah ketika bisa menjadi saksi sebuah perlombaan estafet 4x100 meter  T 11-13, T 35-39, T 42-47, dan T 33-34/51-54.

Mengesankan karena para pelari memiliki klasifikasi yang berbeda-beda. Pelari pertama khusus untuk klasifikasi penglihatan rendah, dilanjutkan oleh pelari kedua dengan klasifikasi permasalahan pada kaki. 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X