Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Julen Lopetegui dan Egoisme Real Madrid

By Dian Savitri - Rabu, 31 Oktober 2018 | 16:49 WIB
Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, hadir di Stadion Camp Nou sebelum laga lanjutan La Liga Spanyol melawan Barcelona pada 29 Oktober 2018.
JOSEP LAGO / AFP
Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, hadir di Stadion Camp Nou sebelum laga lanjutan La Liga Spanyol melawan Barcelona pada 29 Oktober 2018.

Sekarang, setelah Lopetegui pergi, Perez jadi seperti kena batunya.

Antonio Conte, eks manajer Chelsea, menghentikan negosiasi untuk boyongan ke Kota Madrid.

Artinya, Florentino Perez masih harus mencari orang yang mau menggantikan Lopetegui.

Bahkan jika Conte mau ke Santiago Bernabeu pun, bukan berarti ia akan diterima oleh para pemain Real Madrid.

Antonio Conte dikenal sebagai pelatih mano dura, istilah orang Spanyol untuk tangan besi.

Para pemain Madrid sudah terbiasa dengan pelatih yang kalem, macam Zinedine Zidane, Vicente del Bosque, dan Carlo Ancelotti.

Hal itu diutarakan oleh kapten Real Madrid, Sergio Ramos, secara gamblang.

“Kami pernah sukses dengan beberapa pelatih yang namanya tak perlu disebut, tapi semua tahu. Kadang, pelatih yang paham bagaimana caranya mengatur ruang ganti lebih penting ketimbang mereka yang punya keahlian teknis,” kata Sergio Ramos.

Santiago Solari, si pelatih sementara, punya tugas sampai pelatih permanen ditemukan.

Sebelum naik ke tim senior, ia juga pernah menjadi pelatih Real Madrid Castilla seperti Zidane.

(Baca Juga: Jadi Pelatih Real Madrid, Santiago Solari Menolak Disamakan dengan Zinedine Zidane)

Solari memang bukan Zidane, tapi bisa jadi pelatih berusia 42 tahun itu akan sukses juga bersama Real Madrid.

Klub itu biasanya bisa meraih trofi bersama pelatih non-Spanyol sementara Solari orang Argentina.

Ia menjadi pelatih pertama Argentina untuk Real Madrid sejak Jorge Valdano pada periode 1 Juli 1994 hingga 21 Januari 1996.

Ketika itu, Valdano bisa membawa Madrid menjadi juara La Liga pada 1994-1995.

Tentu saja, Solari bisa membuktikan diri hanya kalau dipercaya sebagai pelatih permanen, bukan caretaker.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : guardian.com, nytimes.com
REKOMENDASI HARI INI

Piala Presiden 2024 Ajang Talenta Tanah Air Bersinar, Siap Ditempa di Kompetisi demi Tujuan Akhir Timnas Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136