Ancaman mogok bertanding belasan klub Liga 1 2017 bukan isapan jempol semata. .
Pasalnya, 15 klub liga 1 menyatakan sepakat mundur dari kompetisi bila keluhan tidak digubris oleh operator yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Borneo FC Samarinda Nabil Husein Said Amin.
Nabil Husein menganggap mayoritas petinggi klub Tanah Air tidak mendapat hak transparansi pengelolaan kompetisi.
Mulai dari jumlah sponsor, hak siar, dan penggunaan anggaran.
Baca Juga: Egy Maulana Diakui Media Top Inggris, Indra Sjafri Buka Suara
Atas dasar itu, mereka melakukan tindakan serius menyikapi masalah yang terjadi.
“Borneo FC menuntut hal yang sama dengan tim lain. Kami harap ada timbal balik yang positif dari operator liga,” kata Nabil dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub Borneo FC.
Pada musim ini klub berjuluk Pesut Etam memang menjadi salah satu klub yang dirugikan.
Terutama di putaran pertama, pembagian jadwal tanding tidak berimbang antara kandang dan tandang.
Hasil kurang maksimal pun akhirnya lebih banyak didapat saat away.
Tidak hanya jadwal tanding, Borneo FC harus menunggu hingga pekan kelima untuk mendapat jatah hak siaran langsung.
“Tapi saya tidak mau bahas itu lebih jauh. Biarkan operator liga berkaca dan introspeksi diri. Semoga ke depan bisa lebih baik,” kata Nabil berharap.
Pria berdarah Arab itu menambahkan jika ancaman mogok bertanding bukan hanya gertakan.
Bila operator liga masih bersikap acuh, bukan tidak mungkin hal yang tidak diinginkan akan terelalisasi.
“Ada 15 klub yang mengancam mogok bertanding. Artinya mayoritas tim sepakat perlu pembenahan di dalam operator liga,” kata Nabil mengakhiri.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | Borneofc.id |
Komentar