Drama kontroversi terjadi jelang akhir pekan penentuan sang Juara Liga 1.
Drama ini terjadi antara Mitra Kukar, Bhayangkara FC dan Komdis PSSi.
Kejadian bermula ketika marquee player Mitra Kukar, Mohamed Sissoko melakukan pelanggaran keras pada pemain Borneo FC, Firdaus Ramadhan.
Gelandang bertahan Mitra Kukar itu mendapatkan kartu merah saat melawan Borneo FC dalam pekan ke-31 Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Senin (23/10/2017).
Sissoko pun mendapat 2 kali larangan bermain, namun Mitra Kukar justru menurunkan Sissoko dalam laga melawan Mitra Kukar.
Komdis pun memutuskan Bhayangkara FC menang 3-0 atas Mitra Kukar setelah pertandingan yang berakhir seri ini.
2 poin tambahan ini mendudukkan Bhayangkara FC sebagai pemuncak klasemen dengan 68 poin.
Namun masalah menjadi rumit karena pihak Mitra Kukar mengaku tidak pernah mendapatkan surat dari PSSI serta Nota Larangan Bermain (NLB) yang diterbitkan PT LIB jelang laga Mitra Kukar Vs Bhayangkara FC.
Karena itulah, Mitra Kukar bermaksud mengajukan banding pada Komdis PSSI mengenai masalah ini.
@knyzr29 "Kalo wo itu aturan yg di hukum mitra kukar woii bukan malah dapet point kocak wkkw"
@gauchosyahril "@knyzr29 anehnya lagi mitra kukar gak dapat surat (larangan) bermain. Kok malah bhayangkara yang ada suratnya dan bhayangkara yang aduin ke pssi? Liga kocak pengurus kocak"
@yonatanpratama12 Mantap sanksi psm baliunited. sakit ni pssi! mayan dana kampanye? terus gmna kabar pemain bhayangkanlah fc u19 yg nendang pemain baliunited u19 mana sanksi nya????
@indosn21 "Drama korea gak sedrama liga gojek"
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Instagram/pssi__fai |
Komentar