Tim PTBA sempat berusaha menyelamatkan korban dengan membawanya ke rumah sakit menggunakan kendaraan pribadi.
Namun ketika tiba di rumah sakit, Monang Sianturi sudah dalam kondisi kritis.
Bahkan, tim medis Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Muara Enim telah mencoba melakukan pertolongan dengan peralatan medis.
Tetapi nasib berkata lain, sebab korban dinyatakan sudah meninggal.
Mengetahui ada peserta yang meninggal, panitia langsung menghentikan pertandingan.
Sementara itu, Seketaris Daerah Pemkab Muara Enim, Hasanudin langsung meninjau ke lokasi lapangan pertandingan seusai mendapat kabar duka ini.
(Baca juga: PSIS Semarang Menang Besar dan Buka Peluang ke Semifinal Liga 2)
Menurut Kris (40), yang merupakan teman korban, Monang sebelumnya terlihat bugar dan bersemangat bahkan tidak mengeluh lelah.
Namun seusai bermain, korban beristirahat di pinggir lapangan dan tiba-tiba tidak sadarkan diri.
"Ketika beristirahat, dia (Monang) sempat minum beberapa tegukan. Lalu tiba-tiba terguling dan pingsan, bahkan saya sempat terdengar suaranya mendengkur," kata Kris menjelaskan.
Hal senada juga diungkapkan rekannya, Rudiansyah, ia sangat kaget dan sempat tidak percaya, jika korban sampai meninggal dunia.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar