Wapres Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh beberapa suporter.
Pada perhelatan babak delapan besar hari pertama yang menampilkan pertarungan antara PSMS Medan kontra Persebaya di Stadion Manahan Solo, Sabtu (3/2/2018), beberapa oknum bonek kedapatan melakukan tindakan anarkis.
Oknum tersebut kedapatan menendang pintu Stadion Manahan Solo karena tidak bisa masuk ke dalam stadion meskipun memiliki tiket.
Mengetahui kejadian tersebut, Ginda Ferachtriawan turut angkat bicara.
"Semestinya pihak keamanan bisa mencegah peerbuatan yang tidak patut baik di dalam atau di luar stadion," kata pria yang akrab disapa Ginda kepada BolaSport.com, Selasa (6/2/2018).
(Baca Juga: PSMS Akan Hadapi Semifinal di Solo, SMeCK Hooligan Siapkan Pasukan dari Medan)
Ginda menambahkan, tiket terusan yang diberlakukan pada ajang tersebut membuat bingung.
Selain itu, ada perbedaan kondisi suporter yang di dalam dan di luar pertandingan.
Tidak ada permasalahan yang terjadi saat suporter di dalam stadion. Keributan terjadi justru di luar stadion saat suporter tidak bisa masuk.
"Dengan adanya tiket terusan, banyak suporter yang tidak kebagian tiket akhirnya tidak bisa masuk dan membuat sulit," imbuhnya.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar