Padahal, pihaknya telah melakukan pengawalan dari mulai Klaten, Sukoharjo, Solo hingga menuju Sragen.
Pengawalan terhadap rombongan bonek ini dimulai sejak pukul 19.00 Jumat (13/4/2018) hingga pukul 3.30 Sabtu (14/4/2018) dini hari.
(Baca juga: Meski Bermasalah, Media Asing Sebut Gairah Sepak Bola Indonesia Tak Ada Bandingannya di Asia)
"Kami menghimbau agar keberangkatan suporter bisa terkoordinasi. Kami tidak kurang dalam melakukan pengawalan, mulai dari jam 19.30 hingga 3.00 dini hari non-stop (tanpa henti, red)," jelasnya.
"Dan jam 3.00 dini hari itu kami sudah meyakinkan, sudah kami lakukan penyisiran mulai dari Klaten, Sukoharjo hingga Solo sudah tidak ada yang tercecer. Sedangkan kejadian ini terjadi pada pukul 3.30 dini hari," ujarnya.
"Padahal pertandingan selesai sore hari, tapi kami sudah bersiaga sejak malam hingga dini hari. Artinya bahwa ribuan bonek sudah kami selamatkan. Namun, kejadian ini terjadi pada rombongan terakhir yang tercecer," sambungnya.
Jenazah berinisial MP yang dibawa ke RSUD dr Moewardi telah diberangkatkan ke Surbaya, Sabtu (14/4/2018) sekitar pukul 22.10 WIB.
MP harus meregang nyawa usai memberikan dukungan bagi Persebaya di Yogyakarta.
(Baca juga: Gol Gelandang asal Indonesia Bawa Timnya Menembus Dua Besar Liga Premier Malaysia 2018)
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar