Antusiasme penonton untuk menyaksikan laga perebutan gelar juara Proliga 2018 sungguh luar biasa.
Banyak penonton dari luar kota harus gigit jari lantaran tidak kebagian tiket.
Antrian panjang mengular sudah terlihat dari jam 05.00 WIB padahal loket tiket fi GOR Amongrogo baru dibuka pukul 08.00 WIB.
Sejumlah 5.500 tiket yang disediakan panitia sudah habis terjual.
Regi Nelwan selaku wakil direktur Proliga memberikan penjelasan kepada BolaSport.com perihal tiket yang habis terjual.
(Baca juga: Ini Dia Benda Unik Berwarna Pink yang Dibawa Joao Gabriel dalam Final Proliga 2018)
Banyak penonton dari luar kota harus gigit jari lantaran tidak kebagian tiket.
Antrian panjang mengular sudah terlihat dari jam 05.00 WIB padahal loket tiket fi GOR Amongrogo baru dibuka pukul 08.00 WIB.
Sejumlah 5.500 tiket yang disediakan panitia sudah habis terjual.
Regi Nelwan selaku wakil direktur Proliga memberikan penjelasan kepada BolaSport.com perihal tiket yang habis terjual.
"Sebenarnya tidak bagus juga memaksakan jual tiket terlalu pas karena harus melihat kapasitas GOR juga. Tadinya kita mau kasih space 500 bangku kosong tapi ternyata diminta juga, ya sudah, " ujar Regi Nelwan.
Melihat banyaknya masyarakat yang protes dan kecewa, panitia akhirnya menambah 500 tiket tambahan.
Alhasil GOR Amongrogo dipenuhi dengan 6.000 orang penonton yang ingin menyaksikan langsung pertandingan tim putri antara Jakarta Pertamina Energi Vs Bandung Bank BJB Pakuan.
Sementara itu untuk partai putra mempertemukan tim Surabaya Bhayangkara Samator Vs Palembang Bank Sumselbabel.
Banyak penonton dari luar kota yang tidak kebagian tiket memilih untuk menyaksikan jalannya pertandingan dari layar besar yang disediakan di luar GOR.
Tidak kebagian tiket, penonton saksikan pertandingan dari layar di luar GOR Amongrogo.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar