Situasinya, manajemen telah berusaha mengejar pemasangan lampu stadion untuk mencapai standar yang ditetapkan operator liga, PT LIB. Namun memang ada beberapa kendala di lapangan. Sementara, PSM harus sesegera mungkin menentukan venue untuk menjamu Bhayangkara FC.
(Baca Juga: Media Inggris Ingin Kroasia Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2018 karena 3 Hal Ini)
Berdasarkan regulasi, paling lambat delapan hari jelang laga, tuan rumah sudah harus menentukan venue digelarnya laga. Itu artinya, PSM di-deadline sudah harus menentukan venue menjamu Bhayangkara FC pada Minggu 8 Juli.
Jika tidak, PSM akan dikenai sanksi kalah WO dan sanksi lainnya karena PSM dianggap tidak dapat menggelar pertandingan.
Belum lagi, PSM masih harus mengundang tim verifikator untuk mengecek apakah lampu tersebut sudah memenuhi standar atau belum. Seperti yang sudah-sudah, maksimal tim verifikator akan mengumumkan hasilnya, sepekan setelah pengecekan.
"Kami bersama tim memilih mengambil langkah cepat agar tidak terkena sanksi yang berujung kerugian yang lebih besar bagi PSM. Kami berharap seluruh pihak dapat menerima ini semua khususnya teman-teman suporter yang sangat kami hargai dan para sponsor yang kami hormati," ucap Sekretaris PSM, Wina, dari rilis yang diterima.
(Baca Juga: 4 Pemain Real Madrid yang Beruntung karena Kepindahan Cristiano Ronaldo)
"Pemilihan Bali sebagai kandang sementara hanya untuk satu laga saja menjamu Bhayangkara FC. Hal ini tentu dengan pertimbangan yang salah satunya yaitu recovery para pemain karena jarak antara pertandingan sebelumnya dengan pertandingan kontra Bhayangkara FC sangat dekat," tambahnya.
"Kami telah berusaha melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan. Kami mohon dukungan dari seluruh pihak khususnya suporter agar tim dapat memberikan hasil maksimal dilaga hari Minggu nanti," tutupnya.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | makassar.tribunnews.com |
Komentar