Minggu (15/7/2018), PSM Makassar akan menghadapi Bhayangkara FC pada pekan ke-15 Liga 1 2018. Pertandingan kedua kesebelasan digelar di Stadion Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Laporan wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan.
Ini adalah laga kandang rasa tandang PSM tahun ini, mengingat Laskar Pinisi sementara harus menjadi tim 'musafir' setelah penerangan Stadion Mattoangin belum dinyatakan layak oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Meski begitu, Hasim Kipuw cs tak akan berjuang sendirian. Para suporter fanatik akan memberi dukungan melalui tribun Stadion Wayan Dipta. Puluhan suporter ini memilih tetap tinggal di Denpasar, Bali, pasca laga lawan Bali United pekan lalu untuk tetap memberi dukungan besok.
"Iye, kami dari Komunitas VIP Selatan sebanyak 7 orang masih stay di Bali. Sekalian mendukung untuk laga lawan Bhayangkara," ujar Riyan Sophian, anggota Komunitas VIP Selatan (KVS).
Untuk mengisi waktu, ia dan rekan-rekannya mengisi waktu dengan menyaksikan latihan tim, maupun berjalan-jalan sekitar kota yang dikenal sebagai destinasi wisata terkenal di Indonesia tersebut. Selain KVS, Dedengkot Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha alias Daeng Uki, juga memilih tinggal.
"Sekalian bersilaturahmi dengan suporter Bali United di sini. Beda tim dukungan hanya dalam stadion, tapi di luar stadion kita semua bersaudara," kata Uki. Ia berharap kehadiran dan dukungan suporter mampu memacu semangat juang pemain untuk meraih hasil positif lawan Bhayangkara FC.
"Dan kembali ke puncak klasemen," katanya. Dari informasi yang dihimpun, kelompok suporter Red Gank dan Maczman juga berada di Bali. Sama seperti Daeng Uki dan suporter KVS, mereka juga enggan kembali ke Makassar selepas laga lawan Bali United dan menunggu sampai pekan ke-16 besok.
Sementara itu, manajemen PSM menyatakan bahwa untuk pekan ke-16 terpaksa tim harus bermain di luar Makassar.
Situasinya, manajemen telah berusaha mengejar pemasangan lampu stadion untuk mencapai standar yang ditetapkan operator liga, PT LIB. Namun memang ada beberapa kendala di lapangan. Sementara, PSM harus sesegera mungkin menentukan venue untuk menjamu Bhayangkara FC.
(Baca Juga: Media Inggris Ingin Kroasia Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2018 karena 3 Hal Ini)
Berdasarkan regulasi, paling lambat delapan hari jelang laga, tuan rumah sudah harus menentukan venue digelarnya laga. Itu artinya, PSM di-deadline sudah harus menentukan venue menjamu Bhayangkara FC pada Minggu 8 Juli.
Jika tidak, PSM akan dikenai sanksi kalah WO dan sanksi lainnya karena PSM dianggap tidak dapat menggelar pertandingan.
Belum lagi, PSM masih harus mengundang tim verifikator untuk mengecek apakah lampu tersebut sudah memenuhi standar atau belum. Seperti yang sudah-sudah, maksimal tim verifikator akan mengumumkan hasilnya, sepekan setelah pengecekan.
"Kami bersama tim memilih mengambil langkah cepat agar tidak terkena sanksi yang berujung kerugian yang lebih besar bagi PSM. Kami berharap seluruh pihak dapat menerima ini semua khususnya teman-teman suporter yang sangat kami hargai dan para sponsor yang kami hormati," ucap Sekretaris PSM, Wina, dari rilis yang diterima.
(Baca Juga: 4 Pemain Real Madrid yang Beruntung karena Kepindahan Cristiano Ronaldo)
"Pemilihan Bali sebagai kandang sementara hanya untuk satu laga saja menjamu Bhayangkara FC. Hal ini tentu dengan pertimbangan yang salah satunya yaitu recovery para pemain karena jarak antara pertandingan sebelumnya dengan pertandingan kontra Bhayangkara FC sangat dekat," tambahnya.
"Kami telah berusaha melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan. Kami mohon dukungan dari seluruh pihak khususnya suporter agar tim dapat memberikan hasil maksimal dilaga hari Minggu nanti," tutupnya.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | makassar.tribunnews.com |
Komentar