RIZAL FANANY/TRIBIUNBALI
Ekspresi sedih bek Persib, Bojan Malisic seusai mereka kalah 0-1 dari PSMS Medan pada lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 9 November 2018.
Menurut Bojan, pernyataan itu adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap dukungan bobotoh dalam semusim ini.
(Baca juga: Lawan Persela Lamongan, Ini Harapan Bobotoh untuk Persib Bandung )
"Orang-orang kebingungan dengan pernyataan saya tersebut. Banyak yang mengira, saya akan pergi, padahal itu tidak benar," kata Mali
"Statemen itu hanya karena saya kena akumulasi kartu kuning dan melawan Persela menjadi laga terakhir saya pada musim ini," ujarnya.
(Baca juga: Satu Kaki Timnas Vietnam di Final Piala AFF 2018, Berkat Kemenangan Atas Tuan Rumah Filipina )
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST
Komentar