Pernah dengar nama Richard Eckersley? Segelintir penggemar Manchester United mungkin masih mengenal nama tersebut.
Eckersley kini memulai karier barunya dengan membuka toko kelontong tanpa sampah di Kota Totnes.
Toko kelontong tanpa sampah (zero waste food shop) itu tak ubahnya toko biasa, tetapi pembeli harus membawa wadah sendiri dari rumah untuk menampung barang-barang yang diinginkan.
Toko Eckersley itu merupakan yang pertama di daerah tersebut.
"Ketika menemukan bahwa sepak bola hanya sekadar olahraga dan tak lebih, saya pikir antusiasme saya perlahan mati," kata pemain yang pensiun pada 2016 ini.
(Baca juga: Keren! Egy Maulana Vikri Masuk Daftar 60 Pemain Muda Terbaik di Dunia)
"Saya siap meninggalkan sepak bola ketika sudah berikrar 100 persen. Saya pikir, saya melakukannya di saat yang tepat," kata pemain seangkatan Danny Welbeck di tim Akademi Manchester United ini.
Richard Eckersley memang pernah menjadi bagian dari Manchester United pada 2005-2009, dengan dua tahun pertama di akademi klub.
Selama periode tersebut, pemain kelahiran 12 Maret 1989 itu cuma tampil dua kali bersama tim senior.
Debut Premier League pemain bernama lengkap Richard Jon Eckersley itu terjadi pada 27 Januari 2009, ketika Manchester United menang 5-0 atas West Bromwich Albion.
Pada laga yang dimenangi Manchester United 5-0 itu, dia masuk sebagai pemain pengganti Gary Neville pada menit ke-71.
(Baca juga: Tinggalkan Manchester United, Pemain Muda Inggris Ini Merasa Beruntung, Legenda Chelsea Pun Memuji)
Pada akhir musim, Eckersley masuk daftar pemain cadangan final Piala Liga 2009 antara Manchester United dan Tottenham Hotspur.
Meski tak bermain, Eckersley tetap mendapatkan medali juara karena pasukan Sir Alex Ferguson menang adu penalti atas Tottenham.
Namun, laga tersebut juga menjadi akhir perjalanan karier bek kanan itu di Manchester United.
Eckersley memilih pergi ke Burnley ketika ditawari opsi untuk bertahan menjadi bagian dari tim cadangan atau pergi.
"Saya bukanlah Wayne Rooney atau Cristiano Ronaldo yang merupakan pemain besar. Namun, tetap pengalaman luar biasa bermain bersama mereka," kata pemain sepantaran Gareth Bale ini.
Pindah ke Burnley merupakan putusan salah karena Eckersley tak mendapat kesempatan bermain sama sekali.
"Sepak bola berjalan tidak baik bagi saya saat itu. Saya pun merasa kesepian," katanya.
(Baca juga: Freesteyler Cantik ini Bikin Cowok Rela Dikolongin)
Dipingpong ke sejumlah klub, dia lalu mapan bersama Toronto FC di Liga Amerika Serikat (MLS) sebagai pemain pinjaman pada 2011.
Membela klub tersebut antara 2011 dan 2013, Eckersley mempersembahkan gelar juara Liga Kanada pada 2011 dan 2012, plus gelar pemain pilihan suporter MLS pada 2012.
"Pindah ke Amerika Serikat membuat pandangan saya berubah. Para pemain di sana amat berhati-hati dengan uangnya. Itu menyadarkan saya," tutur Eckersley.
Sempat gabung ke New York Red Bulls dan kembali ke Inggris bersama Oldham Athletic dan menjalani pertandingan terakhir sebagai pemain profesional pada Desember 2015.
"Sepak bola mulai menjadi gangguan bagi saya ketika pindah ke New York," tutur Eckersley.
Recall Richard Eckersley? Began at ManU but appeared more for TFC than any other club. Retired at 28. Now runs a zero-waste shop in UK - BBC pic.twitter.com/j2z8CRVzeH
— les jones covershots (@lescovershots) October 5, 2017
"Di sana, saya mulai membaca buku dan menonton banyak dokumenter sehingga pandangan saya semakin terbuka," ucapnya lagi.
Tak sampai setahun setelah memutuskan pensiun pada 2016, Eckersley memulai bisnis toko kelontong pada Maret lalu. Dia pun menikmatinya.
"Saya menyapu, mengepel, dan melakukan segalanya sendiri, hal yang tak mungkin dilakukan oleh pesepak bola sepanjang waktu mereka," selorohnya.
Eckersley sendiri enggan memakai masa lalunya sebagai instrumen promosi agar tokonya laris manis.
"Kami diam-diam saja karena saya ingin toko ini berjalan sebagaimana mestinya," tutur Eckersley.
(Baca juga: Akhirnya Terungkap Siapa Pelempar Piza ke Wajah Sir Alex Ferguson)
Hanya, mungkin karena tak ada instrumen promosi itu, Eckersley pun sulit "dilacak" oleh mantan rekan-rekannya di Manchester United.
"Belum," kata Eckersley ketika ditanya apakah Rooney, Ronaldo, Paul Scholes, Ryan Giggs, atau Carlos Tevez yang menjadi rekan-rekannya pada musim 2008-2009 pernah datang ke toko tersebut.
"Mungkin saja, salah satu dari mereka akan datang ke toko ini dalam waktu dekat," kelakarnya.
Jarak tampaknya menjadi penyebab sulitnya rekan-rekan Eckersley berkunjung.
Dari Old Trafford, dengan menggunakan kereta api, butuh 4 jam 15 menit untuk sampai ke Totnes.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar