"Bapak saya bekas pemain klub Setia Jakarta, tetapi saya dilarang. Lalu para pengurus Setia menemui bapak saya."
"Mereka mencoba memberikan keyakinan, tetapi tetap saja saya dilarang. Malah saya sempat diancam," kenang Soetjipto.
Namun minatnya sangat besar pada sepak bola. Dengan sembunyi-sembunyi, ia terus bergelut dengan sepak bola.
Sampai ia mencetak tiga gol dalam laga Persija kontra Persis Solo pada April 1959 yang akhirnya membuat sang bapak luluh dan berubah pikiran.
Perjuangan berat itulah yang membuat Soetjipto menjadi besar.
"Banyak jalan berliku yang saya hadapi sebeluim bisa tampil di atas. Untuk itu, saya harus menjaganya dengan baik," katanya.
2. Dijuluki Gareng
Soetjipto akrab disapa Gareng lantaran tubuhnya yang tidak tinggi.
Nama ini begitu melekat di ingatan publik, bahkan Presiden Indonesia saat itu, Ir. Soekarno juga turut memanggil Soetjipto dengan sebutan ini.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar