Portal olahraga berbasis di Amerika Serikat, Bleacher Report mengunggah sebuah gambar lewat akun Instagram resmi mereka @brfootball pada Sabtu (6/10/2017). Pada unggahan itu ada nama pesepak bola legendaris Indonesia, Soetjipto Soentoro.
Unggahan dari Bleacher Report tersebut terkait dengan pencapaian Robert Lewandowski yang berhasil mencetak 50 gol untuk timnas Polandia.
Dalam foto tersebut juga tampak nama-nama pemain top dunia yang telah mencetak 50 gol bagi timnas negara mereka masing-masing.
Lewandowski bergabung dengan penyerang-penyerang elite dunia sekelas Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, Ronaldo, dan masih banyak lagi.
Rupanya dari sekian banyak pencetak 50 gol untuk timnas, ada satu nama pemain Indonesia yang masuk ke jajaran penyerang haus gol tersebut.
Pemain tersebut adalah Soetjipto Soentoro, legenda Persija Jakarta dan penyerang timnas Indonesia era 1960-an.
Dirangkum BolaSport.com dari berbagai sumber, berikut 5 fakta unik Soetjipto Soentoro.
1. Sempat Dilarang Bermain Bola
Siapa sangka ternyata legenda sepak bola Indonesia, Soetjipto Soentoro sempat dilarang sang ayah untuk bermain bola.
"Bapak saya bekas pemain klub Setia Jakarta, tetapi saya dilarang. Lalu para pengurus Setia menemui bapak saya."
"Mereka mencoba memberikan keyakinan, tetapi tetap saja saya dilarang. Malah saya sempat diancam," kenang Soetjipto.
Namun minatnya sangat besar pada sepak bola. Dengan sembunyi-sembunyi, ia terus bergelut dengan sepak bola.
Sampai ia mencetak tiga gol dalam laga Persija kontra Persis Solo pada April 1959 yang akhirnya membuat sang bapak luluh dan berubah pikiran.
Perjuangan berat itulah yang membuat Soetjipto menjadi besar.
"Banyak jalan berliku yang saya hadapi sebeluim bisa tampil di atas. Untuk itu, saya harus menjaganya dengan baik," katanya.
2. Dijuluki Gareng
Soetjipto akrab disapa Gareng lantaran tubuhnya yang tidak tinggi.
Nama ini begitu melekat di ingatan publik, bahkan Presiden Indonesia saat itu, Ir. Soekarno juga turut memanggil Soetjipto dengan sebutan ini.
"Kau, Gareng, lawan si Belanda itu. Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia itu bangsa besar."
Kalimat itu diucapkan Bung Karno sebelum si Gareng turun bersama timnas Indonesia untuk menghadapi juara Liga Belanda, Feyenoord Rotterdam, pada 9 Juni 1965.
3. Top Scorer Timnas Indonesia
Si Gareng adalah top scorer tak resmi timnas Indonesia dengan torehan 57 gol dari 68 pertandingan di kancah internasional (termasuk laga-laga tak resmi FIFA).
Bukan hal yang asing baginya untuk bisa mencetak hat-trick atau quad-trick dalam satu laga.
Bahkan di Merdeka Games 1969, ia sanggup mencetak delapan gol saat Indonesia membantai Singapura 9-2 di semifinal.
Indonesia akhirnya menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan Malaysia 3-2, di mana Soentoro berhasil mencetak satu gol.
Di Piala Junior Asia, Soetjipto Soentoro menjadi top scorer dengan 14 gol.
Sayang langkah Indonesia terhenti di semifinal setelah disingkirkan Burma (sekarang Myanmar) yang akhirnya menjadi juara.
4. Pensiun di Usia Muda
Meski memiliki talenta luar biasa, Soetjipto Soentoro memilih pensiun dari timnas pada usia 29 tahun.
Umur yang masih terhitung muda untuk buru-buru pensiun.
Soentoro memilih gantung sepatu setelah dipercaya menjadi kapten timnas hingga Asian Games 1970.
Kala itu, timnas Indonesia berhasil melaju ke perempat final Asian Games 1970.
Indonesia berhasil bertengger di peringkat lima setelah mengalahkan Thailand 1-0.
Setelah Asian Games berakhir, Soentoro memutuskan gantung sepatu dengan alasan gagal memberi yang terbaik bagi timnas.
Saat itu, timnas memang dibebani target harus masuk empat besar Asia.
Setahun kemudian, dia memutuskan mengundurkan diri pula dari Persija.
5. Pernah Melatih Timnas
Setelah pensiun sepenuhnya dari sepak bola (terakhir bermain untuk klub Setia Jakarta) Soentoro mulai berkarier di Bank BNI 46.
Dia kemudian juga mencoba merintis karier sebagai pelatih setelah memperoleh lisensi kepelatihan di Jerman Barat pada 1978.
Klub yang pernah dilatihnya adalah Buana Putra yang berlaga di Galatama, Persiba Balikpapan, Persiraja Banda Aceh, dan lainnya.
Soetjipto Soentoro pernah melatih timnas U-19 Indonesia.
(Baca juga: Rochi Putiray Sebut Evan Dimas Bodoh, Jika...)
Dia membawa anak asuhnya berlaga di Piala Asia Junior 1978.
Tetapi, publik kemudian mengenangnya karena membawa tim ini ke Piala Dunia U-20 (FIFA World Youth Championship) 1979 yang berlangsung di Jepang.
Walaupun bukan jawara Asia, Indonesia memperoleh kesempatan ini setelah menerima undangan FIFA dan AFC untuk menggantikan Arab Saudi, juara Piala Asia U-19, yang mengundurkan diri.
Di kejuaraan dunia ini, timnas Indonesia dikalahkan Argentina 5 gol tanpa balas di mana 2 gol di antaranya dicetak oleh maestro sepak bola dunia, Diego Maradona.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar