Mantan Bek Barcelona, Erik Abidal, adalah contoh sosok seorang pejuang sejati.
Iman dan semangat juangnya, telah membantunya keluar dari jurang maut - tidak hanya sekali, tapi dua kali.
Pada Maret 2011, pesepak bola asal Prancis ini didiagnosis menderita kanker hati setelah menjalani pemeriksaan rutin.
Namun Abidal tidak membiarkan hal ini menghancurkan hidupnya.
"Saya seorang pejuang, saya melakukan diskusi yang jelas dan jujur dengan para dokter dan ahli bedah. Saya mengatakan kepada mereka bahwa jika saya memiliki sesuatu yang buruk di tubuh saya, sebaiknya mereka segera mengeluarkannya," ujar Abidal pada CNN.
Pertarungan Abidal dengan kanker mengejutkan dunia sepak bola. Pemain bernomor punggung 22 tersebut adalah sosok yang sangat dicintai di Catalonia setelah memainkan peran kunci dalam kesuksesan La Braugana.
Bahkan pemain dan presiden Real Madrid, rival Barcelona yang paling sengit, menunjukkan dukungan publik untuk Abidal saat ia terbaring di tempat tidur rumah sakit setelah operasi pengangkatan kanker Abial, yang dilakukan hanya beberapa hari saja setelah kanker tersebut ditemukan.
Fans Barcelona menyanyikan namanya di menit ke-22 setiap pertandingan.
Abidal mengejutkan semua orang dengan kembali berlatih hanya beberapa minggu setelah operasinya, berharap bisa tampil kembali sebelum akhir musim 2010-11.
25 hari kemudian ia bermain 90 menit penuh di Wembley saat Barca mengalahkan Manchester United 3-1, dan Abidal diberi kehormatan untuk mengangkat trofi Liga Champions - sebuah momen yang tidak akan pernah dia lupakan.
"Itu momen spesial," kenangnya. "Tidak banyak yang bisa memenangkan Liga Champions, apalagi diberi kehormatan khusus untuk mengangkat trofi," ujar Abidal.
Namun kurang dari setahun kemudian, Abidal sekali lagi melawan kanker. Pada Maret 2012 terungkap bahwa dia memerlukan transplantasi hati karena kankernya telah menyebar ke seluruh organ pemain berusia 38 tahun tersebut.
Rekan setimnya, Dani Alves, menawarkan diri sebagian pendonor. Namun hal tersbut tidak mungkin dilakukan karena dampaknya terhadap karir bermainnya sebagai pesepak bola.
Akhirnya Abidal menjadikan sepupunya, Gerard sebagi pendonor.
(Baca juga : Awas! Pacar Kiper Manchester United Ini Punya Keseksian yang Bikin Kamu Salah Fokus , Nomor 4 Dijamin Bikin Malu)
Abidal kembali melakukan comeback heroik, kembali beraksi setahun kemudian pada 6 April 2013 saat Barcelona melanjutkan merebut kembali gelar liga Spanyol dari Real Madrid.
Sayang, Barcelona enggan memperbaharui kontraknya sehingga ia kembali ke klub asalnya Monaco setelah 10 tahun.
Namun satu hal yang tak akan pernah bisa dilupakan penghuni Camp Nou adalah kata-kata sang bintang.
"Nomor punggung 22. Nomor yang pertama diambil dari jumlah perjuanganku melawan kanker. Nomor yang terakhir diambil dari jumlah perjuanganku mengalahkan kanker."
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | edition.cnn.com |
Komentar