Saat melihat orang yang gemuk, seringkali kita mengira orang tersebut terlalu banyak makan makanan berlemak.
Namun ternyata, tubuh gemuk atau obesitas tidak selalu disebabkan oleh makanan tinggi lemak, tapi juga bisa akibat kebanyakan makan garam alias makanan asin.
Kok bisa, ya? Makanan tanpa garam memang kurang sedap. Selian membuat makanan memiliki rasa, garam sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan serta meningkatkan fungsi otot dan saraf.
Namun, bukan berarti kita boleh menggunakan garam sebanyak-banyaknya.
Bila kamu penggemar makanan asin, hati-hati dengan risiko hipertensi, serangan jantung, stroke, hingga obesitas.
Pada tahun 2015, para peneliti asal Inggris dan China melaporkan bahwa anak-anak dan orang dewasa yang menjalani diet tinggi garam ternyata mengalami kenaikan lemak tubuh.
Hasil riset menunjukkan bahwa setiap satu gram garam dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak sebesar 28 persen dan pada orang dewasa sebesar 26 persen.
Para ahli menduga hal ini disebabkan karena kebanyakan makan garam dapat mengubah cara tubuh dalam membakar lemak.
Tubuh memiliki mekanisme alami yang memberi tahu kapan harus berhenti makan dan kapan harus mulai makan.
Saat kebanyakan makan garam, tubuh jadi tidak peka dan tak mendeteksi tanda harus berhenti makan.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar