Lebih jauh lagi, Essien sukses membuat pelatih Manchester United saat ini tersebut jatuh cinta dengan Ghana.
"Dia membuatku jatuh cinta dengan negara itu." tegas Mou.
Kekaguman Mourinho pada Essien pun semakin mendalam semenjak saat itu.
(Baca Juga: Begini Pujian Setinggi Langit Pelatih Timnas Korea Utara untuk Para Pemain Garuda Muda)
Mourinho mengakui bahwa setelah itu dia lebih mengerti latar belakang di balik mentalitas luar biasa Essien.
"Sebagai pemain Michael siap untuk apapun. Ia siap mati untuk rekan setimnya, untuk klub, dan untuk manajer," ucap Mourinho.
Mourinho juga mengatakan bahwa ketika Essien bermain di Real Madrid di bawah asuhannya, pemain berusia 35 tahun tersebut tetap berjuang keras untuk bermain meski lututnya hancur.
"Meski ia sangat menderita saat itu, Michael menjalaninya dengan senyuman. Ia banyak tersenyum dengan matanya," ucap Mourinho.
"Saya mencintai banyak pemain saya, tapi Michael masuk dalam podium (di antara pemain-pemain yang saya cintai)," tutup Morinho.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Youtube/Stadium Astro |
Komentar