Namun, penelitian lainnya menemukan bahwa peningkatan aliran darah ke otak saat melakukan olahraga bisa mengubah struktur dan fungsi otak.
Kemudian, terbentuklah sel-sel otak dan memicu pelepasan perasaan bahagia dari hormon endorfin.
Gordon bersama koleganya menganalisa 33 percobaan klinis yang melibatkan total sekitar 2.000 orang.
Resmi, Asia Tenggara Punya Wakil di Premier League Musim Depan https://t.co/4BA3bauJek
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 11 Mei 2018
Percobaan klinis tersebut meneliti efek-efek RET terhadap gejala depresi.
Mereka pun menemukan bahwa RET diasosiasikan dengan perbaikan gejala depresi.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar