“Aku sangat berterima kasih kepada Albert Fantrau untuk semua kesuksesan yang telah aku raih selama ini,” ucap Ronaldo.
Dia lantas bercerita, dulu saat sama- sama masih menjadi pemain junior di Andorinho, dirinya dan Fantrau merupakan bintang akademi.
Tak ada pemain muda lain yang bisa melebihi kehebatan bakat keduanya. Hingga suatu hari datanglah seorang pemandu bakat dari klub besar Portugal, Sporting Lisbon.
(Baca juga: Menyeramkan! Ada yang Mengancam akan Membunuh Anak Sergio Ramos karena Kelakuan Nakalnya di Final Liga Champions)
Sang pemandu bakat tersebut sedang mencari kandidat untuk ditariknya ke tim junior Sporting. Sayang slot yang tersisa tinggal satu.
Jadi, Ronaldo dan Fantrau mesti berkompetisi dan saling mengalahkan agar bisa masuk ke tim yang diimpikan hampir semua pemain-pemain muda di Portugal tersebut.
Cara kompetisinya cukup fair. Ronaldo dan Fantrau sama-sama dimainkan dalam sebuah pertandingan Andorinho. Pemain yang bisa mencetak gol lebih banyak, maka dialah yang akan dipilih.
Pertandingan pun berjalan seru. Andorinha mendominasi pertandingan. Ronaldo mencetak gol pertama untuk Andorinha lewat tendangan terukurnya.
Sementara Fantrau balas mengejar dengan mencetak gol kedua via sundulan. Poin Ronaldo dan Fantrau sama besar.
Hingga pada sebuah kesempatan terakhir, Fantrau dengan lincah sukses menggocek bola. Kini dia tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | intisari.grid.id |
Komentar